NTB Seleksi UMKM untuk Pameran di Jeddah

id UMKM NTB

NTB Seleksi UMKM untuk Pameran di Jeddah

ilustrasi - Sejumlah perempuan mengerjakan pesanan kerajinan ketak di Art shop Mawar, Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB. (ANTARA Foto) (1)

"Pameran di Jeddah, merupakan kesempatan yang kedua bagi NTB untuk memperkenalkan produknya di dunia internasional"
Mataram (Antara NTB) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat masih menyeleksi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang akan dikirim ke Jeddah, Arab Saudi untuk mengikuti pameran pada November 2016.

"Kami sedang seleksi mana yang layak dan berkualitas untuk ikut pameran," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Selly Andayani, pada acara pendidikan dan pelatihan pengelolaan keuangan mitra binaan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) PT Jasa Raharja Cabang NTB, di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan, NTB diberikan kesempatan oleh Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengirimkan pelaku usaha binaan mengikuti pameran di Jeddah, bersama dengan pelaku UMKM dari daerah lain.

Pemerintah pusat memberikan kesempatan karena melihat keberhasilan NTB mengirimkan binaannya mengikuti pameran di Guangzhou, Tiongkok, beberapa bulan lalu.

Produk yang dipamerkan adalah kerajinan cukli, kerajinan batok kelapa, kerajinan kain tenun, kerajinan ketak dan perhiasan mutiara asli dari NTB.

"Pameran di Jeddah, merupakan kesempatan yang kedua bagi NTB untuk memperkenalkan produknya di dunia internasional," ujarnya.

Kementerian Koperasi dan UKM, kata Selly, tidak menentukan jenis komoditas yang akan dipamerkan di Jeddah, namun yang lebih diutamakan adalah yang sudah kategori bersertifikat dan memiliki hak paten.

Selain itu, sudah memperoleh "Nutrition Facts" atau label informasi kandungan gizi sebuah produk makanan dari dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Salah satu komoditas yang diminta kementerian untuk diikutkan pameran adalah kopi etnik Lombok. Ini sedang kami urus label kandungan gizinya. Ada juga produk kerajinan dan pangan olahan yang sudah dianggap berkualitas," ujarnya.

Bagi NTB, lanjut Selly, kesempatan mengikuti pameran berskala internasional sebagai bentuk bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap upaya membantu para pelaku UMKM menembus pasar internasional.

Perhatian tersebut tentunya juga bisa mendorong para pelaku usaha lainnya untuk meningkatkan kualitas produknya.

"APBD tidak mengalokasikan anggaran untuk memfasilitasi UMKM pameran produk di luar negeri. Jadi kami hanya mengandalkan APBN dan ini harus dimanfaatkan pelaku usaha di daerah sebaik-baiknya," ujar Selly. (*)