PNS Diharapkan Jadi Pionir Gunakan Elpiji-Nonsubsidi

id elpiji nonsubsidi

PNS Diharapkan Jadi Pionir Gunakan Elpiji-Nonsubsidi

Marketing Branch Manager Pertamina Wilayah Bali dan Nusa Tenggara I Ketut Permadi Aryakuumara (kiri) menyerahkan tabung Bright Gas 5.5 kepada Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana. (Ist)

"Pegawai negeri sipil (PNS) termasuk golongan masyarakat mampu, dan sedianya bisa menggunakan elpiji nonsubdisi"
Mataram (Antara NTB)- Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana berharap pegawai negeri sipil di kota itu bisa menjadi pionir menggunakan elpiji nonsubsidi.

"Pegawai negeri sipil (PNS) termasuk golongan masyarakat mampu, dan sedianya bisa menggunakan elpiji nonsubdisi," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat.

Pernyataan itu dikemukakannya di sela deklarasi penggunaan tabung gas nonsubsidi dari Pertamina yang meluncurkan "Bright Gas" bagi kalangan PNS lingkup Kota Mataram, dengan warna pink cerah isi 5,5 kilogram.

Deklarasi yang dilaksanakan tersebut sebagai sebuah inisiatif bagi gerakan sadar subsidi bagi PNS lingkup Kota Mataram.

Sebagai daerah pertama di NTB yang memperkenalkan "Bright Gas" sebagai produk pilihan nonsubsidi, wakil wali kota mengimbau agar PNS Kota Mataram beralih menggunakan gas bertabung warna pink cerah nonsubsidi ini.

"Hari ini kita luncurkan bersama, dan saya meminta PNS Kota Mataram bisa memanfaatkan penggunaan gas nonsubsidi ini," katanya.

Hanya saja, pemerintah kota berharap pihak Pertamina selaku produsen dapat menjamin ketersediaan sekaligus mengantisipasi kebutuhan tabung "Bright Gas" ini di Kota Mataram.

Menurutnya, subsidi gas dengan tabung melon berwarna hijau saat ini banyak disalahgunakan dan tidak sesuai dengan peruntukan.

"Sejatinya tabung berisi tiga kilogram tersebut diperuntukkan bagi warga masyarakat kurang mampu, tapi justru banyak juga digunakan masyarakat mampu," katanya.

Kegiatan deklarasi itu dirangkaikan dengan momentum gerak jalan sehat dalam rangka HUT ke-45 Korpri Kota Mataram, yang dihadiri Marketing Branch Manager Pertamina Wilayah Bali dan Nusa Tenggara I Ketut Permadi Aryakuumara.

Dalam kesempatan itu I Ketut Permadi Aryakuumara mengatakan, di Kota Mataram telah ada enam agen, 45 "outlet", dan 11 SPBU yang menjual elpiji nonsubsidi termasuk elpiji 5,5 kilogram ini.

Sejak pertama kali dipasarkan pada bulan September 2016, angka penjualan "Bright Gas" di Kota Mataram terus meningkat. Hingga bulan Oktober 2016, penjualan "Bright Gas" meningkat hingga 200 persen.

"Ke depan kami berharap agar elpiji tabung pink ini dijual di semua SPBU, meskipun pihak Pertamina memastikan tidak akan menarik elpiji tiga kilogram tabung hijau dari pasaran," katanya.

Dengan dukungan Pemerintah Kota Mataram melalui deklarasi ini, lanjut Ketut Permadi, dirinya berharap mendapatkan respons positif dari masyarakat yang tidak masuk golongan kurang mampu kemudian menggeser penggunaan gas melon bersubsidi tiga kilogram. (*)