Wagub NTB Dorong Penerapan Teknologi Tekan Harga Pangan

id Teknologi Pangan

Wagub NTB Dorong Penerapan Teknologi Tekan Harga Pangan

Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin bersama Menteri Ketenagakerjaan meninjau salah satu stan pameran Hari Pangan Se-Dunia, di Kabupaten Sumbawa Barat.(Ist)

"Kita semua tentu berharap kesejahteraan masyarakat meningkat dan angka kemiskinan menurun"
     Mataram (Antara NTB) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Amin mendorong seluruh para pihak terkait untuk menerapkan teknologi dalam memproduksi pangan yang bisa menekan harga pangan.
     "Pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 9,9 persen pada 2015, namun di satu sisi inflasi masih relatif tinggi. Salah satunya disebabkan harga pangan yang relatif mahal," kata Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin, di Sumbawa Barat.
      Hal itu dikatakan pada saat peringatan puncak Hari Pangan Se-Dunia ke-26 yang dirangkaikan dengan Hari Lahir ke-13 Kabupaten Sumbawa Barat.
     Menurut pria yang biasa disapa Amin ini, pengaruh kondisi cuaca sangat mempengaruhi produksi pangan. Hal itu menyebabkan terjadinya inflasi komoditas pangan, salah satunya cabai.
     "Perlu penerapan teknologi, salah satunya menanam tanpa mengenal cuaca agar pasokan cabai sepanjang tahun," ujarnya.
     Dengan terkendalinya inflasi, kata dia, pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat NTB.
     "Kita semua tentu berharap kesejahteraan masyarakat meningkat dan angka kemiskinan menurun. Dan peningkatan kualitas sumber daya manusia terwujud, terutama untuk mendukung produksi pangan," katanya.
     Pada kesempatan itu, Wagub juga meminta Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat menekan laju inflasi. Sebab, laju inflasi di daerah itu paling tinggi dibandingkan dengan sembilan kabupaten/kota lainnya di NTB.
     Menurut Amin, sebagian besar kebutuhan pokok, seperti sayur-mayur masih didatangkan dari luar daerah. Hal itu juga menjadi salah satu pemicu terjadinya gejolak harga.
     Selain itu, moda transportasi juga ikut berkontribusi terhadap pembentukan inflasi di Kabupaten Sumbawa Barat.
     "Saya kira Pemkab Sumbawa Barat perlu mencari formulasi untuk menekan harga kebutuhan pokok, baik dari sisi ketersediaan barang dan sarana transportasi," ujarnya.
     Amin juga menilai arah pembangunan Kabupaten Sumbawa Barat sudah menuju mandiri pangan. Hal itu dapat dilihat dari penambahan angka tanam yang diikuti peningkatan hasil pertanian tanaman pangan yang signifikan.
     Bahkan, hasil produksi sejumlah jenis tanaman pangan, seperti padi, jagung, kedelai dan tanaman pangan lainnya cukup menggembirakan.
     "Saya menginginkan agar Kabupaten Sumbawa Barat tidak lagi bergantung dari pasokan bahan pangan dari luar. Mudahan pada 2017, harapan saya sudah bisa diwujudkan," kata Amin. (*)