BI: Bonus Demografi Potensi Pendorong Ekonomi NTB

id BI NTB

BI: Bonus Demografi Potensi Pendorong Ekonomi NTB

"Kami melihat produk pertanian NTB cukup mampu bersaing"
Mataram (Antara NTB) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat Prijono mengatakan fase bonus demografi menjadi peluang sekaligus potensi yang bisa mendorong perekonomian NTB menjadi semakin kuat.

"Potensi sumber daya manusia NTB yang tengah memasuki fase bonus demografi adalah salah satu peluang dan potensi yang paling kuat," kata Prijono pada acara pertemuan tahunan Bank Indonesia (BI) 2016, di Mataram, Selasa.

Bonus demografi adalah suatu fenomena dimana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia produktif (rentang usia 15-64 tahun) sangat besar, sedang proporsi usia muda sudah semakin kecil dan proporsi usia lanjut belum banyak.

Pijono mengatakan, bonus demografi yang dimaksud tercermin dari tingginya proporsi masyarakat NTB yang tergolong usia produktif.

"Kondisi tersebut merupakan kesempatan sangat baik agar potensi sumber daya alam dapat dikelola secara maksimal dan memberikan manfaat yang besar," ujarnya.

Selain bonus demografi, kata dia, NTB juga memiliki peluang sebagai sentra ketahanan pangan.

Di tengah tingginya lonjakan pertumbuhan penduduk dunia, isu ketahanan pangan menjadi sangat strategis bagi setiap negara. Hal itu menciptakan peluang untuk perluasan pasar bagi negara penghasil pangan seperti Indonesia.

NTB, lanjut Prijono, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, dapat berkontribusi untuk mendukung ketahanan pangan tersebut melalui peningkatan produksi disertai penguatan jalur distribusi.

"Kami melihat produk pertanian NTB cukup mampu bersaing," katanya.

Peluang lain yang dimiliki NTB adalah sebagai destinasi utama pariwisata nasional. Prijono mencermati adanya perubahan pola konsumsi pada masyarakat Indonesia secara umum, yakni kecenderungan meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap kebutuhan rekreasi.

Hal itu merupakan peluang yang dapat dimaksimalkan untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke NTB.

Ia menambahkan, adanya kenaikan upah minimum regional (UMR) pada 2017 sebesar 8,25 persen diharapkan mampu mendorong peningkatan belanja masyarakat, seiring dengan meningkatnya pendapatan.

"Adanya kebijakan bebas visa wisata bagi 75 negara menjadikan peluang yang menjanjikan untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan asing ke NTB," ucap Prijono.

Prijono meyakini perekonomian NTB akan semakin kuat dengan memaksimalkan potensi bonus demografi, sentra ketahanan pangan dan destinasi utama pariwisata nasional. Apalagi didukung oleh daya saing perekonomiannya yang lebih baik. (*)