BI NTB Siapkan Uang Pecahan Rp1,4 Triliun

id BI NTB

BI NTB Siapkan Uang Pecahan Rp1,4 Triliun

Asisten II Setda Provinsi NTB HL Gita Aryadi (kiri) menerima uang rupiah baru emisi 2016 dari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB Prijono (kanan), saat sosialisasi di kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, di Mataram, Selasa (20/12). (Antara N

"Kami memprediksi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan layak edar meningkat pada Desember"
Mataram (Antara NTB) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Barat menyiapkan uang pecahan senilai Rp1,4 triliun bagi masyarakat yang ingin menukar menjelang Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

"Tahun ini kami mempersiapkan Rp1,4 triliun untuk kesiapan Natal dan tahun baru. Angka tersebut meningkat 27 persen dibanding tahun sebelumnya," kata Humas Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB Anita Lubis, di Mataram, Rabu.

Peningkatan tersebut, menurut Anita, karena momen Natal dan tahun baru bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Masyarakat Pulau Lombok, khususnya di Kota Mataram, memperingati maulid sebulan penuh dengan berbagai kegiatan bernuansa keagamaan dan menyajikan berbagai menu makanan khas daerah.

"Kami memprediksi kebutuhan masyarakat akan uang pecahan layak edar meningkat pada Desember karena adanya momen hari besar keagamaan dalam waktu bersamaan," ujarnya.

Ia mengatakan, uang pecahan yang disiapkan senilai Rp1,4 triliun juga termasuk uang rupiah baru emisi 2016 yang sudah diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, di Jakarta pada Senin (19/12).

Uang rupiah baru dalam bentuk kertas dan logam yang diluncurkan secara bersamaan, yakni pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, Rp1.000, Rp500, Rp200 dan Rp100.

Anita menambahkan, masyarakat bisa memperoleh uang pecahan untuk kebutuhan Natal dan tahun baru dengan cara menukar di BI dan bank-bank yang beroperasi di seluruh wilayah NTB.

BI juga mengimbau kepada seluruh bank-bank untuk selalu menjaga keterisian mesin anjungan tunai mandiri (ATM), terutama menjelang libur Natal dan tahun baru.

"Kami mengimbau perbankan melakukan perhitungan yang cermat akan kebutuhan uang yang akan beredar di masyarakat dan harus tersedia di mesin ATM," ucapnya. (*)