Harga Cabai di NTB Rp115 Ribu

id CABAI NAIK

Dua hari lalu harganya Rp85 ribu, tetapi naik lagi Rp95 ribu per kilogram, kemudian naik lagi Rp115 ribu per kilogram
Mataram (Antara NTB) - Kepala Dinas Pertanian Nusa Tenggara Barat Husnul Faozi mengatakan harga cabai di daerah itu terus merangkak naik hingga menembus angka Rp115 ribu per kilogramnya.

"Dua hari lalu harganya Rp85 ribu, tetapi naik lagi Rp95 ribu per kilogram, kemudian naik lagi Rp115 ribu per kilogram," kata Husnul Faozi di Mataram, Selasa.

Ia menjelaskan, kenaikan harga cabai tersebut akibat mekanisme pasar, tidak terkait dengan ketersediaan.

Sebab, kata dia, NTB merupakan daerah surplus cabai. Nnaiknya harga cabai itu karena cabai asal NTB banyak dikirim ke sejumlah daerah, salah satunya Jakarta, sehingga menyebabkan persediaan di daerah menjadi berkurang.

"Produksi cabai kita 105 ribu ton per tahun dari 5.800 hektare lahan. Saat panen tinggi mencapai 13-14 ribu ton perhektare. Sisanya surplus sekitar 20 ton. Surplus inilah yang juga dibawa keluar," jelasnya.

Kata dia, dari 5.800 hektare lahan cabai di NTB terluas berada di Kabupaten Lombok Timur yang mencapai 4.800 hektare, meliputi kawasan Suralaga, Sembalun, dan Masbagik. Dengan kata lain 90 persen di produksi dari daerah itu.

Sementara terkait harga Rp50 ribu di tingkat petani, lanjut Husnul Faozi, berkisar antara Rp38 ribu sampai Rp40 ribu per kilogram. Jika lebih dari itu misalnya Rp50 ribu per kilogram, itu sudah tidak wajar.

Karena, dengan harga Rp38 ribu sampai Rp40 ribu, para petani sudah mendapatkan keuntungan yang tinggi dan tidak memberatkan warga.

"Kalau harga itu lebih di tingkat petani, maka konsumen diberatkan," katanya.

Menurut Husnul Faozi, terjadinya kenaikan harga cabai seperti saat ini, tidak terlepas dari ulah atau perilaku para pedagang itu sendiri. Karena, seharusnya mereka memenuhi pasar di dalam daerah, mereka lebih memilih menjual ke luar.

"Cabai kita yang keluar setiap hari itu 40 ton, tetapi salah pedagang kita ini kirim ke Jakarta tidak pikir pasar di daerah," imbuhnya.

Karena itu, ke depan untuk mengantispasi kenaikan harga seperti itu, pihaknya akan memberikan insentif kepada petani dan pedagang, salah satunya direncanakan akan bantuan berupa benih dan pupuk bersubsidi.

"Nanti kita akan coba temui petani untuk membicarakan hal ini, dengan harapan bisa menekan harga cabai ke depan," katanya. (*)