Pelajar di Bima Tewas Saat Melerai Perkelahian

id tawuran pelajar

Pelajar di Bima Tewas Saat Melerai Perkelahian

ilustrasi - Anti tawuran pelajar. (ANTARAnews)

"Dugaan sementara perkelahian tersebut karena persoalan asmara"
Mataram (Antara NTB) - Hasrullah (16), pelajar kelas II SMK Negeri 1 Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, diduga tewas ditusuk dengan senjata tajam ketika melerai rekannya yang berkelahi dengan siswa dari sekolah lain, Jumat sekitar pukul 11.30 WITA.

Kepala Kepolisian Sektor Rasanae Barat AKP Jamaluddin, ketika dihubungi dari Mataram, membenarkan peristiwa tersebut.

"Benar ada perkelahian yang menewaskan satu orang pelajar tadi siang dan satu terluka karena terkena senjata tajam," katanya.

Ia mengatakan, korban yang meninggal dunia sudah dibawa pihak keluarga ke kampung halamannya di Labuan Bajo-Manggarai Barat.

Korban sebelumnya dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Rasanae Barat, Kota Bima.

"Keluarga korban sudah bertemu dengan kami dan meminta agar pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai peraturan yang berlaku," ujarnya.

Sementara rekan korban yang terluka atas nama Ipung, kini masih dirawat secara intensif oleh tim medis Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bima. Siswa kelas II jurusan pariwisata itu mengalami luka tusukan senjata tajam di bagian punggung.

"Korban yang terluka masih dirawat dan belum bisa kami mintai keterangan," ucap Jamaluddin.

Dari informasi yang diperoleh di tempat kejadian perkara, peristiwa perkelahian tersebut bermula dari sekelompok siswa dari salah satu sekolah di Kota Bima, menanyakan keberadaan siswa SMK I Kota Bima bernama Bambang.

Bambang kebetulan langsung berhadapan dengan sekelompok pelajar yang menanyakan dirinya. Namun tiba-tiba mendapat pukulan yang akhirnya berujung perkelahian.

Hasrullah bersama Ipung yang kebetulan berada di lokasi kejadian berupaya melerai perkelahian tersebut. Naas, Hasrullah diduga ditikam di bagian punggung menggunakan senjata tajam oleh salah seorang pelajar yang berkelahi.

Mengetahui ada yang terluka parah, sekelompok pelajar yang memulai perkelahian melarikan diri menggunakan sepeda motornya.

Jamaluddin mengaku belum bisa memastikan identitas pelaku dan hingga saat ini masih melakukan pengejaran.

"Dugaan sementara perkelahian tersebut karena persoalan asmara. Kami akan dalami dan sekarang pelaku masih dalam pengejaran," katanya. (*)