BPSPL Denpasar Menata Ribuan Karang Sitaan

id BPSPL Denpasar

BPSPL Denpasar Menata Ribuan Karang Sitaan

ilustrasi - Proses transpalantasi karang. (Foto ANTARA Bali)

"BPSPL Denpasar berharap Pokwasmas Deep Blue Sea, tetap semangat menjaga karang-karang tersebut"
Mataram (Antara NTB) - Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar, Wilayah Kerja Nusa Tenggara Barat, memantau dan menata 1.300 karang hasil sitaan yang dilepasliarkan di perairan Gili Goleng, Sekotong, Kabupaten Lombok Barat pada Januari 2017.

Kepala Seksi Pelestarian dan Pendayagunaan BPSPL Denpasar Mudatsir, di Mataram, Sabtu (10/3, mengatakan hasil pengamatan tersebut digunakan untuk menentukan proses penataan yang diperlukan agar karang dapat tumbuh lebih baik.

"Salah satu hal yang masih perlu dilakukan terhadap karang-karang tersebut adalah penataan sedemikian rupa sehingga meningkatkan potensi kelestariannya di masa mendatang," katanya.

Ia mengatakan wilayah perairan Gili Goleng dipilih sebagai lokasi pelepasliaran sekitar 1.300 karang berbagai jenis hasil sitaan Dit Polair Polda NTB, karena merupakan kawasan konservasi.

Pelepasliaran ribuan karang ke alam bebas tersebut dilakukan atas kerja sama berbagai instansi di antaranya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB, Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Kelas II Mataram, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB, dan BPSPL Denpasar Wilayah Kerja NTB.

Mudatsir menambahkan upaya pengamatan terhadap karang-karang yang telah dilepasliarkan dilakukan dengan teknik "snorkeling" atau penyelaman.

Dua orang tim monitoring secara bersama mengamati kondisi karang dan mengambil dokumentasi foto dan video.

"Pengiriman tim monitoring ke Lombok, atas perintah Kepala BPSPL Denpasar Suko Wardono, sesuai tugas pokok dan fungsi lembaga dalam pelestarian sumberdaya pesisir dan laut," ujarnya.

Menurut dia, kondisi karang hasil pelepasliaran secara umum terlihat hidup walaupun dengan posisi yang kurang beraturan. Ada sebagian kecil yang mati karena stres dan tidak mendapatkan posisi yang sesuai untuk pertumbuhannya.

Selanjutnya, tim melakukan penataan dengan menggunakan media transplantasi dari Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokwasmas) Deep Blue Sea, berupa rangka besi berbentuk limas dan meja. Media tersebut mampu menampung kurang lebih 500 potongan karang.

"BPSPL Denpasar berharap Pokwasmas Deep Blue Sea, tetap semangat menjaga karang-karang tersebut dan dapat menjadikannya sebagai salah satu titik penyelaman yang dapat menarik lebih banyak wisatawan," kata Mudatsir. (*)