350 Personel 742/SWY Ditugaskan Ke Perbatasan Indonesia

id perbatasan nkri

350 Personel 742/SWY Ditugaskan Ke Perbatasan Indonesia

Anggota Persit (kanan) memberikan semangat kepada pasukan Satgas Pamtas RI-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Sektor Barat, saat pelepasan di Pelabuhan Pelindo II, Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Sabtu (1/4). Antara NTB/Arsip/17

"Mereka akan bertugas di perbatasan selama sembilan bulan sampai Desember 2017,"
Lombok Barat, (Antara) - Sebanyak 350 personel Batalyon Infanteri (Yonif) 742/ Satya Wira Yudha (SWY) ditugaskan ke Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur, untuk menjaga wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste.

"Mereka akan bertugas di perbatasan selama sembilan bulan sampai Desember 2017," kata Komandan Korem 162/Wira Bhakti Kolonel Infanteri Farid Makruf usai pelepasan di Pelabuhan Pelindo II, Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.

Ratusan personel Yonif 742/SWY yang dipimpin Letkol Inf M Fuad ini akan mengisi Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia (RI)- Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Sektor Barat, menggantikan posisi yang lama, dari Yonif 321/Galuh Taruna Kostrad yang bermarkas di Majalengka, Jawa Barat.

Pelepasan ratusan personel TNI ke wilayah perbatasan ini, langsung dipimpin oleh Danrem 162/WB Kol Inf Farid Makruf. Mereka berangkat ke wilayah perbatasan menggunakan KRI Teluk Hading-538 dari Pelabuhan Pelindo II, Lembar, Kabupaten Lombok Barat.

"Targetnya dalam waktu dua hari satu malam, mereka akan sampai ke posko utama di wilayah perbatasan," ujarnya.

Selain melakukan penjagaan dan pengamanan di wilayah perbatasan, ratusan personel ini ditugaskan untuk mencegah terjadinya penyelundupan barang ke negara tetangga, khususnya yang melalui wilayah perbatasan jalur darat.

"Inilah yang akan kita cegah, bagaimana caranya supaya tidak ada keluar masuk barang ilegal ke negara kita," ucap Farid.

Begitu juga dengan pengamanan tapal batas NKRI, Danrem 162/WB telah berpesan kepada seluruh personel yang bertugas agar mampu menjaga dan mempertahankan titik perbatasan NKRI dengan negara tetangga.

Untuk mencegah hal itu pun, Farid meminta agar personel yang bertugas tak luput dari koordinasi dengan pihak penjaga perbatasan dari negara tetangga.

"Melakukan koordinasi dengan pasukan pengamanan perbatasan dari Timor Leste itu harus dijaga, itu juga yang harus kita laksanakan," kata Farid.

Tak kalah pentingnya lagi, lanjutnya, bagaimana cara personel mengambil peran dalam membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang bermukim di wilayah perbatasan.

"Entah nantinya dengan cara membantu dari segi pengobatan, pendidikan, serta memberikan bekal keterampilan," katanya.(*)