Ratusan Investor Jajaki Potensi Investasi di Lombok

id Investor Lombok

Ratusan Investor Jajaki Potensi Investasi di Lombok

dokumen - Peserta HUT BUMN Bersama menikmati panorama Bukit Merese di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, NTB yang menjadi incaran para investor. (Foto ANTARA NTB/Awaludin)

"Ratusan investor itu berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Ada dari Agung Podomoro Group dan Alam Sutera"
Mataram (Antara NTB) - Sebanyak 200 investor yang tergabung dalam Real Estate Indonesia berkunjung ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk menjajaki potensi investasi, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

"Ratusan investor itu berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Ada dari Agung Podomoro Group dan Alam Sutera," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (REI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Miftahuddin Ma`ruf di Mataram, Minggu.

Ia mengatakan kedatangan para pengembang properti tingkat nasional tersebut atas kerja sama DPP REI dengan Kementerian Pariwisata.

Para pengusaha tersebut sebelumnya menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) KE-45 REI di Bali, kemudian berlanjut di Pulau Lombok, untuk mengadakan pertemuan membahas rencana investasi.

Selama berada di Pulau Lombok dalam waktu dua hari, mereka akan mengunjungi berbagai objek wisata, seperti pantai Senggigi dan lokasi pengembangan perumahan di kawasan wisata tersebut.

Lebih lanjut, Ma`ruf menambahkan para pengembang properti itu juga akan menyempatkan diri mempresentasikan rencana investasinya di hadapan jajaran Pemerintah Provinsi NTB.

"Momentum kedatangan tidak hanya berlibur semata, tapi bagaimana bisa memberikan manfaat untuk NTB," ujarnya.

Kegiatan pertemuan juga akan dilakukan dengan jajaran PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola dan mengembangkan KEK Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah.

Melalui pertemuan tersebut diharapkan diperoleh informasi detail tentang potensi investasi yang bisa digarap, baik di dalam kawasan maupun di luar kawasan wisata.

Menurut Ma`ruf, berbagai peluang investasi bisa digarap dengan adanya proyek pengembangan KEK Mandalika di antaranya pembangunan hotel yang dilengkapi dengan gedung pertemuan (convention hotel) dengan kapasitas mencapai lebih dari 3.000 orang seperti di Nusa Dua, Bali yang juga dikelola ITDC.

Selain itu, mengembangkan kawasan campuran dan kawasan komersial di KEK Mandalika, yang bisa dimanfaatkan untuk lokasi pembangunan rumah sakit, supermarket atau pusat perbelanjaan.

"Jadi tujuan utama kedatangan teman-teman pengusaha dari kalangan REI adalah melakukan pertemuan investasi, di samping menikmati liburan di Lombok," katanya. (*)