Mantan Staf Ahli Wapres Nyalon Gubernur NTB

id PILGUB NTB

Saya meninggalkan Lombok tanah kelahiran saya sejak tahun 1979 untuk berkiprah di luar. Dari pengalaman inilah membuat saya ingin gerakkan NTB dan birokrasi untuk dapat bersaing nantinya dengan daerah lain

Mataram (Antara NTB) - Mantan staf ahli tiga Wakil Presiden kelahiran Lombok, Dr HL Wildan resmi mendaftar sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada Nusa Tenggara Barat 2018 melalui Partai Amanat Nasional.

"NTB sangat berpotensi dibandingkan daerah lain. Begitu halnya dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Terbukti, banyak putra-putri kelahiran NTB yang menduduki jabatan strategis di pusat bahkan diberdayakan negara luar," kata Wildan saat mengembalikan formulir pendaftaran di Kantor DPW PAN NTB di Mataram, Rabu.

Wildan, mengatakan pencalonannya sebagai bakal calon gubernur, karena ingin mengabdi dan membangun daerah yang memiliki segudang pontensi, seperti NTB baik dari sisi sumber daya manusia dan sumber daya alam.

Ia mengakui, sebelum memutuskan untuk terjun menjadi bakal calon gubernur, dirinya sempat merasa canggung karena baru pertama kali menekuni dunia politik. Meski pernah tiga kali menjadi staf ahli Wakil Presiden (Waspres) di zaman Ibu Megawati Soekarno Putri, Hamzah Haz, dan Jusuf Kalla.

Selain itu, dirinya juga pernah menjadi staf khusus mantan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan pernah juga sebagai Asisten Kemenpora, staf ahli di Sekretariat Negara dan Kementerian Dalam Negeri.

"Saya meninggalkan Lombok tanah kelahiran saya sejak tahun 1979 untuk berkiprah di luar. Dari pengalaman inilah membuat saya ingin gerakkan NTB dan birokrasi untuk dapat bersaing nantinya dengan daerah lain," jelasnya.

Bahkan, dirinya pun saat ini siap mengundurkan diri dari ASN sebagai dosen di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

"Karena latar pendidikan saya, sosial politik dan banyaknya dorongan masyarakat. Saya pun siap melepas jabatan sebagai dosen di IPDN," tegas Wildan.

Disinggung parpol mana saja yang akan ia pakai sebagai kendaraan politik untuk maju sebagai bakal calon gubernur, putra kelahiran Labulia, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah itu menyatakan baru mendaftar di PAN. Namun, setelah PAN, dirinya akan mendaftar ke Partai Hanura dan PKB.

"Politik itu dinamis, tidak ada yang buntu, tidak ada kata pasti, bisa saja berubah kapan pun," katanya.
Untuk itu, dirinya akan berkomunikasi dengan partai lain, demi membangun NTB. Karena, banyak dana pusat yang bisa di lobi. Terlebih dirinya sudah lama dan paham sinergi di pemerintah pusat.

"Gubernur saat ini sudah banyak berbuat, namun perlu juga disempurnakan, tenaga SDM kita hebat-hebat, kenapa tidak kita berdayakan bila perlu ekspor," tandasnya.

Terkait elaktabilitas, selama parpol terima tinggal disesuaikan. Masyarakat NTB cerdas, tentu akan pilih calon yang mampu bangun daerah dan akan segera permaklumkan ke masyarakat.

Ketua Tim Pilkada DPW PAN NTB, H Syaiful Muslim, mengatakan melihat sepak terjang HL Wildan di bidang birokrasi tidak diragukan dan itu yang dibutuhkan NTB. Terlebih karekaternya bersahaja. Kalaupun begitu, ketika dalam politik, DPW PAN hanya bertugas administratif saja, karena yang akan memutuskan siapa nama akan diusung atau direkomendasikan sebagai calon adalah keputusan di DPP.

"Yang jelas siapa nanti diusung DPP yang berhak memutuskan. Kami di daerah hanya merekomendasikan, selebihnya DPP pemberi keputusan," katanya. (*)