Bekraf Selenggarakan Pelatihan Pengelolaan Keuangan UKM Mataram

id bekraf indonesia

Bekraf Selenggarakan Pelatihan Pengelolaan Keuangan UKM Mataram

Direktur Akses Perbankan Bekraf Indonesia Restog K Kusuma (tengah) bersama dengan pemateri dan tamu undangan berfoto bersama dalam kegiatan pelatihan pengelolaan keuangan di Aula Bank Indonesia Perwakilan NTB, Sabtu (20/5). ANTARA NTB/Arsip

"Jadi dalam kegiatan ini, selain memberikan asistensi pembuatan laporan keuangan usahanya, kami juga membuat kegiatan `business matching`, yaitu mempertemukan mereka (pelaku UKM) dengan sumber pemodal dari pihak perbankan syariah,"
Mataram, (Antara NTB) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia menyelenggarakan pelatihan pengelolaan keuangan bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Barat ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan yang pernah diberikan Bekraf Indonesia tentang manajemen keuangan pada November 2016 di Mataram.

"Jadi dalam kegiatan ini, selain memberikan asistensi pembuatan laporan keuangan usahanya, kami juga membuat kegiatan `business matching`, yaitu mempertemukan mereka (pelaku UKM) dengan sumber pemodal dari pihak perbankan syariah," kata Direktur Akses Perbankan Bekraf Indonesia Restog K Kusuma.

Untuk itu, dalam pelatihan ini Bekraf mendatangkan mentor andal dalam bidang pengelolaan keuangan, salah satunya dari tenaga pengajar Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).

Materi yang disampaikan dalam kegiatan pelatihan ini akan memberikan kemudahan bagi para peserta dalam mengelola keuangan usahanya.

"Metode pengajarannya akan diterapkan langsung menggunakan sebuah aplikasi keuangan sederhana melalui `smartphone`. Dengan aplikasi ini, para peserta bisa dengan mudah mendapat laporan keuangannya," ujarnya.

Menurutnya, dengan menguasai materi pengelolaan keuangan yang baik, pastinya akan memberikan keuntungan bagi para peserta yang ingin meningkatkan modal usahanya dengan mengambil kredit di bank.

"Pihak perbankan pastinya akan melihat usahanya layak atau tidak diberikan pinjaman, kelayakan itu dilihat dari laporan keuangannya. Jika laporan keuangannya baik, pihak bank pastinya akan lebih mudah menyalurkan kreditnya," ucap Restog.

Agar para peserta lebih mantap dalam menjalankan usahanya, Bekraf Indonesia tak ingin ketinggalan menghadirkan pemateri dari Kementerian Keuangan maupun salah satu pihak dari perbankan niaga syariah.

"Dari pihak perbankan niaga syariah ini, para peserta akan mengenal produk-produk bank yang bisa dimanfaatkan dan menguntungkan bagi usaha mereka," ucapnya.

Usai mendapatkan wawasan tentang produk-produk perbankan niaga syariah, Bekraf Indonesia memfasilitasi para peserta untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan sejumlah perbankan niaga syariah, calon pemodal usaha.

"Kegiatan ini yang dimaksud `business matching`, Bekraf memberikan kemudahan bagi para peserta agar bisa langsung membandingkan produk-produk bank syariah satu dengan yang lainnya," katanya.

Terakhir, Restog mengharapkan kegiatan yang digelar untuk ketiga kalinya ini dapat memberikan manfaat bagi para peserta dan dimplementasikan dalam kegiatan usahanya.(*)