Peminat Cabai Impor di Mataram Masih Tinggi

id PERMINTAAN CABAI IMPOR TINGGI

Sehari, cabai impor terjual paling sedikit 50 kilogram, itu paling sepi. Tapi jika pelanggan saya datang bisa terjual lebih dari satu kuintal
Mataram (Antara NTB)- Peminat cabai impor di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, masih tinggi karena dalam sehari bisa terjual hingga satu kuintal di satu pedagang.

"Sehari, cabai impor terjual paling sedikit 50 kilogram, itu paling sepi. Tapi jika pelanggan saya datang bisa terjual lebih dari satu kuintal," kata Hj Laraswati seorang pedagang cabai impor di Pasar Mandalika, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa.

Dikatakan, meskipun harga cabai lokal super sudah turun hingga Rp40.000-Rp50.000 per kilogram, namun peminat cabai impor tidak pernah sepi.

Pasalnya, harga cabai impor kering hanya Rp32 ribu per kilogram, selain murah cabai impor juga tahan lama sehingga menjadi pilihan bagi masyarakat yang bergerak dalam bidang kuliner.

"Saya mendapatkan kiriman cabai impor India ini dari Surabaya, tapi kami tidak tahu persis asalnya dari mana," katanya.

Laraswati mengatakan, cabai impor mulai menjadi alternatif pilihan masyarakat ketika harga cabai melonjak hingga mencapai lebih Rp150.000 per kilogram beberapa bulan lalu.

Tapi, lanjutnya, setelah masyarakat mengetahui rasa dan harganya lebih murah, mereka sepertinya enggan beralih ke cabai segar meskipun harganya sudah stabil.

"Cabai lokal segar hanya digunakan untuk masakan-masakan tertentu," katanya.

Menanggapi hal itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram Lalu Alwan Basri tidak menampik kondisi itu, namun dirinya tidak khawatir peredaran cabai impor akan merusak harga cabai lokal segar.

"Harganya memang bersaing, tapi cabai lokal dan impor memiliki pangsa pasar sendiri-sendiri. Jadi, kita tidak khawatir harga cabai lokal akan anjlok," ujarnya.

Pedagang di pasar tradisional Mandalika saat ini masih banyak menjual cabai impor, baik dari India, Thailand maupun Vietnam yang didapatkan dari Surabaya. (*)