PLN Resmikan Dimulainya Pembangunan PLTMG Sumbawa

id PLTMG Sumbawa

"Jika Sumbawa dan Bima sudah interkoneksi dengan jaringan transmisi, listrik dari PLTMG Sumbawa ini juga bisa memperkuat kelistrikan Bima"

     Sumbawa Besar (Antara NTB) - Direktur PLN Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara (SNT), Machnizon Masri meresmikan dimulainya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Sumbawa yang berlokasi di Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis.

        Menurut Machnizon Masri, PLTMG berkapasitas 50 MW itu akan memperkuat sistem kelistrikan Sumbawa dan merupakan upaya percepatan peningkatan rasio elektrifikasi, serta pertumbuhan ekonomi NTB.

        "Listrik ini menjadi kebutuhan utama masyarakat, oleh karena itu kita harus menyelesaikan proyek ini secara serius agar listriknya bisa segera dinikmati oleh masyarakat," kata Machnizon Masri.

        Dalam kesempatan itu Machnizon didampingi Kepala Divisi Konstruksi Regional SNT, Hakim Nawawi, General Manager PLN UIP Nusra Djarot Hutabri, dan General Manager PLN Wilayah NTB Mukhtar, Sekda Kabupaten Sumbawa H Rasyidi.

        Pembangunan PLTMG itu merupakan bagian dari Program Listrik 35.000 Megawatt (MW) yang diusung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

        Ia menjelaskan sistem kelistrikan di Provinsi NTB terdiri dari tiga sistem yang terpisah, yaitu Sistem Lombok, Sistem Sumbawa dan Sistem Bima. Sistem Sumbawa saat ini memiliki kapasitas pembangkit sebesar 50 MW dengan beban puncak sebesar 40 MW. Dengan tambahan 50 MW dari PLTMG Sumbawa maka pasokan listrik di Sumbawa akan bertambah dua kali lipat.

        "Jika Sumbawa dan Bima sudah interkoneksi dengan jaringan transmisi, listrik dari PLTMG Sumbawa ini juga bisa memperkuat kelistrikan Bima," ujar Machnizon.

        Ia menuturkan pembangunan PLTMG Sumbawa itu diperkirakan hanya membutuhkan waktu selama 18 bulan hingga dapat beroperasi. Pengoperasian pembangkit itu ditargetkan memperkuat sistem Sumbawa mulai Desember 2018.

        PLN mengharapkan dengan masuknya PLTMG Sumbawa, rasio elektrifikasi di NTB dapat meningkat dari 79,44 persen pada bulan April 2017, menjadi di atas 95 persen pada akhir tahun 2019.

        "Kalau sudah beroperasi, tenaga listrik bisa digunakan untuk melayani kurang lebih 110.000 kepala keluarga," jelas Machnizon.

        Selain itu, kata dia, ketersediaan listrik itu juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan investasi di Sumbawa.

        "Investor mau bangun industri atau hotel tidak perlu memikirkan listrik, PLN sudah menyediakannya," katanya.

        General Manager PLN UIP Nusra Djarot Hutabri mengatakan anggaran untuk pembangunan PLTMG itu mencapai Rp500 miliar dengan lama pengerjaan 18 bulan.

        Ia berharap melalui pembangunan PLTMG Sumbawa berkapasitas 50 MW, maka pasokan listrik di Pulau Sumbawa bisa terpenuhi, sehingga ada pasokan listrik 100 MW pada 2018.

        "Jadi dengan adanya pembangkit ini kebutuhan maupun persoalan listrik di Sumbawa bisa terpenuhi dan teratasi," katanya. (*)