700 Personel TNI-Polri Amankan Demo Pekerja Freeport

id PT Freeport

700 Personel TNI-Polri Amankan Demo Pekerja Freeport

Kawasan operasional pertambangan PT Freeport Indonesia. (Foto ANTARA News)

"Sesuai rencana pengamanan kami, ada sekitar 700 anggota yang kita siapkan baik yang sifatnya mobil maupun yang siaga di lokasi demonstrasi berlangsung"
    Timika (Antara NTB) - Sebanyak 700 personel TNI dan Polri disiapkan untuk mengamankan demonstrasi karyawan PT Freeport Indonesia dan perusahaan subkontraktornya yang digagas oleh serikat pekerja perusahaan itu pekan depan, kata Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon.

         "Sesuai rencana pengamanan kami, ada sekitar 700 anggota yang kita siapkan baik yang sifatnya mobil maupun yang siaga di lokasi demonstrasi berlangsung yaitu di Kantor Bupati Mimika Jalan Poros Timika-Kuala Kencana di Kampung Karang Senang-SP3," kata Victor di Timika, Papua, Sabtu.

         Selain menyiapkan anggota untuk mengamankan aksi demonstrasi karyawan PT Freeport di Kantor Bupati Mimika, aparat TNI dan Polri juga tetap bersiaga di pintu-pintu masuk menuju area PT Freeport Indonesia.

         Kapolres mengingatkan karyawan yang sedang mogok di Timika agar tidak terprovokasi untuk menerobos area perusahaan yang ada di Kuala Kencana, Gorong-gorong dan dekat Bandara Mozes Kilangin Timika.

         "Jangan sampai terprovokasi untuk masuk ke tempat-tempat itu yang nantinya bisa mengakibatkan kerugian. Hindari benturan dengan masyarakat yang lain maupun dengan aparat.

         Adapun pengamanan di area pertambangan PT Freeport di Tembagapura, Mimika, kini semakin diperkuat dengan penambahan personel Brimob dari Polda Jambi, Polda Riau dan Polda Bangka Belitung.

         Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan (PC SP-KEP) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Mimika bersama PUK SP-KEP SPSI PT Freeport serta didukung oleh 14 PUK perusahaan subkontraktor Freeport berencana menggelar demonstrasi di Kantor Bupati Mimika selama 10 hari terhitung mulai 5 Juni hingga 16 Juni 2017.

         Aksi demonstrasi itu untuk menuntut pemerintah segera menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan di lingkungan PT Freeport.

         Semenjak 1 Mei 2017 hingga kini, ribuan karyawan PT Freeport dan perusahaan subkontraktornya menggelar mogok kerja di Timika.

         Keputusan mogok kerja tersebut disikapi secara tegas oleh manajemen PT Freeport dengan memecat lebih dari 2.500 karyawan yang ikut mogok.

         Bahkan kini karyawan subkontraktor Freeport seperti karyawan PT Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) yang ikut aksi mogok mengalami nasib serupa yaitu dipecat oleh manajemen perusahaan tempat mereka bekerja. 

Editor: Santoso
(*)