Kemendag Gelar Pasar Murah di 300 Pesantren

id Kemendag RI

Kemendag Gelar Pasar Murah di 300 Pesantren

Staf Ahli Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan Dody Edward (kiri), menyerahkan paket bahan pokok di pasar murah Ramadhan yang digelar di Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram. (Foto ANTARA NTB/ist)

"Ada 300 pondok pesantren seluruh Indonesia, dan khusus di Nusa Tenggara Barat (NTB) tiga pondok pesantren yang kami gandeng"
Mataram (Antara NTB) - Kementerian Perdagangan menggelar pasar murah bahan pokok di 300 pondok pesantren yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia dalam rangka mengisi momen Ramadhan 1438 Hijriah.

"Ada 300 pondok pesantren seluruh Indonesia, dan khusus di Nusa Tenggara Barat (NTB) tiga pondok pesantren yang kami gandeng," kata Staf Ahli Hubungan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Dody Edward saat membuka pasar murah Ramadhan di Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram, Jumat.

Ia mengatakan, pihaknya memfasilitasi pasar murah bahan pokok di pondok pesantren bekerja sama dengan pihak swasta, baik pengusaha, asosiasi, Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni), industri serta pihak-pihak terkait.

Melalui pasar murah tersebut diharapkan bermanfaat bagi masyarakat berpenghasilan rendah di sekitar pondok pesantren untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1438 Hijriah.

"Dengan berbagai upaya stabilisasi pasokan dan harga yang didukung pasar murah tersebut, diharapkan masyarakat dapat tersenyum dan beribadah khusyuk sampai Lebaran nanti," ujarnya.

Dody menyebutkan, pondok pesantren yang menjadi lokasi pasar murah tersebar di Depok dan Bogor, Jawa Barat. Selain itu, Semarang, Solo, Klaten, dan Boyolali, Jawa Tengah.

Ada juga di Pangkep, Sulawesi Selatan, Banjarbaru di Kalimantan Selatan, Pontianak di Kalimantan Barat serta beberapa provinsi lainnya.

Khusus di NTB, lanjut dia, pasar murah bahan pokok tersebut dipusatkan di Pondok Pesantren Abu Hurairah, dan Pondok Pesantren Darul Palah, di Kota Mataram, serta Pondok Pesantren Nurul Hakim, di Kabupaten Lombok Barat.

"Kami menggandeng PT Indofood untuk menggelar pasar murah di tiga pondok pesantren tersebut dengan jumlah paket bahan pokok sebanyak 1.500 paket," katanya.

Ia menyebutkan, satu paket bahan pokok berisi beras 2 kilogram (kg), gula pasir 2 kg, minyak goreng 2 liter, tepung terigu 2 kg, dan satu botol sirup. Nilai satu paket bahan pokok tersebut Rp100 ribu, namun warga hanya membayar Rp50 ribu dengan syarat membawa kupon pembelian yang sudah disebar panitia dari pondok pesantren.

Hasil penjualan paket bahan pokok disumbangkan kepada masing-masing pondok pesantren yang menjadi panitia penyelenggara pasar murah Ramadan.

Menurut Dody, kegiatan pasar murah bagi warga kurang mampu yang kemudian hasil penjualannya disumbangkan kepada pondok pesantren sejalan dengan nilai-nilai berbagi dan mengasihi selama Ramadan.

"Hasil penjualan disumbangkan untuk pemberdayaan pondok pesantren, antara lain peningkatan kualitas infrastruktur dan pendidikan para santri," ucapnya pula.

Ia mengatakan, Kemendag dan pihak swasta berkomitmen agar pasar murah Ramadhan dapat terus dilanjutkan di banyak lokasi lain di seluruh Indonesia sebagai bagian dari upaya menjaga kestabilan harga bahan pokok. (*)