Nilai Ekspor Komoditas NTB Meningkat

id Ekspor NTB

Nilai Ekspor Komoditas NTB Meningkat

Ilustrasi - Lubang tambang di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat. (Foto ANTARANews)

"Peningkatan terjadi karena volume komoditas tambang/galian non minyak dan gas yang diekspor pada Juni lebih banyak"
Mataram (Antara NTB) - Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat mencatat nilai ekspor komoditas pada Juni 2017 mencapai 59,92 juta dolar Amerika Serikat atau meningkat 36,70 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 43,83 juta dolar AS.

"Peningkatan terjadi karena volume komoditas tambang/galian non minyak dan gas yang diekspor pada Juni lebih banyak dibandingkan bulan Mei," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB Hj Endang Tri Wahyuningsih, di Mataram, Senin.

Ia menyebutkan komoditas barang tambang/galian non minyak dan gas menempati posisi tertinggi dalam kontribusinya terhadap nilai ekspor, yakni sebesar 57,33 juta dolar AS.

Komoditas lainnya adalah perhiasan/permata senilai 2,09 juta dolar AS, ikan dan udang 273.096 dolar AS, garam, belerang dan kapus senilai 92.208 dolar AS.

Pada Maret 2017, lanjut Endang, ada juga komponen kendaraan dan bagian-bagiannya yang diekspor senilai 46.507 dolar AS.

Selain itu, buah-buahan dengan nilai mencapai 24.087 dolar AS, kopi, teh dan rempah-rempah 22.725 dolar AS, produk keramik 7.271 dolar AS, olahan dari tepung 5.772 dolar AS, dan barang lainnya senilai 15.684 dolar AS.

"Pada Maret, NTB mengekspor buah-buahan dan hasil perkebunan lainnya. Kalau pada bulan-bulan sebelumnya, tidak ada," ujarnya.

Negara yang menjadi tujuan ekspor, kata dia, adalah Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Tiongkok, Taiwan, Bermuda, Amerika Serikat, Singapura, Vietnam, dan beberapa negara lainnya.

Para eksportir mengirim barang ke negara tujuan melalui Pelabuhan Benete, di Kabupaten Sumbawa Barat, Pelabuhan Tanjung Perak, di Surabaya, Jawa Timur, dan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.

Ada juga yang melalui Bandara Internasional Lombok di Kabupaten Lombok Tengah, Bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar, Bali, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.

"Sebagian besar komoditas diekspor melalui Pelabuhan Benete, itu berkaitan dengan konsentrat hasil tambang perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Sumbawa Barat," kata Endang. (*)