BPBL Lombok Lepas 15.000 Ekor Spat Kerang Mutiara

id Mutiara Lombok

BPBL Lombok Lepas 15.000 Ekor Spat Kerang Mutiara

Pelepasan spat kerang mutiara oleh tim penyelam BPBL Lombok. (Foto ANTARA NTB/ist)

"Belasan ribu ekor spat kerang mutiara yang kami lepas beberapa hari lalu merupakan hasil pembenihan buatan"
Mataram (Antara NTB) - Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok telah melepas sebanyak 15.000 ekor spat kerang mutiara jenis Pinctada maxima di perairan laut Gili Kondo, Kecamatan Sambalia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

"Belasan ribu ekor spat kerang mutiara yang kami lepas beberapa hari lalu merupakan hasil pembenihan buatan," kata Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lombok Mulyanto, di Mataram, Rabu.

Ia mengatakan pelepasan spat kerang mutiara hasil pembenihan buatan tersebut merupakan kegiatan "restocking" atau pemulihan yang menjadi agenda rutin.

Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang memiliki keunggulan dalam bidang perekayasaan komoditas kekerangan, pihaknya akan terus bertanggun jawab dalam menjamin kelestarian stok kerang mutiara di alam.

BBPBL Lombok, lanjut Mulyanto, juga telah mampu mengembangkan kerang abalone, di mana mulai saat ini akan digenjot produksinya untuk memenuhi kepentingan pemulihan di perairan laut.

"Kami akan jaga nama besar Lombok sebagai habitat asli kerang mutiara jenis Pinctada maxima ini, dengan menjaga kelestarian stok di alam. Di samping tentunya upaya `restocking` akan secara langsung membantu perekonomian masyarakat," ujarnya.

Badan Pusat Statistik mencatat bahwa nilai perdagangan mutiara asal Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2012-2016), menunjukkan kinerja positif, dengan kenaikan rata-rata nilai ekspor sebesar 2,6 persen.

Pada 2016, nilai ekpor mutiara Indonesia mencapai 15,16 juta dolar Amerika Serikat (AS), di mana Indonesia saat ini masih diperhitungkan sebagai produsen utama mutiara jenis "south sea pearl".

Jepang merupakan negara dengan tujuan utama ekspor dengan "share" sebesar 94 persen dari total nilai ekspor mutiara Indonesia.

KKP, kata Mulyanto, telah menjadikan mutiara menjadi unggulan perikanan budi daya, di mana saat ini status teknologi mulai dari pembenihan hingga pembuatan produk mutiara telah berhasil dikembangkan dengan baik.

"Keberhasilan itu akan memicu geliat usaha pengembangan kerang mutiara di tengah-tengah masyarakat," katanya. (*)