Kelompok Hidroponik Mataram Buka Edukasi Gratis

id Hidroponik Mataram

"Dalam sehari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa yang datang jumlah puluhan"
Mataram (Antara NTB)- Kelompok Tani Hidroponik Galang Bulan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, memberikan edukasi secara gratis kepada masyarakat di rumah hijau atau "green house" hidroponik Udayana.

"Dalam sehari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa yang datang jumlah puluhan. Apalagi kalau hari Minggu sehari lebih 100 orang yang datang belajar," kata Ketua Kelompok Tani Hidroponik Galang Bulan Kota Mataram H Masbuhin di sela kegiatan edukasi di "green house" hidroponik Udayana di Mataram, Minggu.

Ia mengatakan, di hari Minggu jumlah masyarakat yang datang ke rumah hijau lebih 100 orang, terutama di waktu pagi.

Pasalnya, warga yang datang tidak hanya dari dalam kota melainkan juga dari luar kota, sebab di hari Minggu kawasan Udayana menjadi pusat kegiatan "car free day" (CFD).

"Jadi masyarakat yang datang untuk CFD awalnya hanya melihat, kemudian masuk bertanya dan langsung praktek," katanya.

Bagi pengunjung yang datang dan sudah membawa botol bekas air mineral, bisa langsung praktek cara bertani dengan teknologi hidroponik.

Dikatakan, untuk skala rumah tangga, bertani hidroponik sangat sederhanya, karena hanya cukup dengan botol bekas air mineral, sedikit kain planel, busa, dan bibit sesuai jenis tanaman yang diinginkan.

"Sementara airnya menggunakan air yang sudah diberi nutrisi, atau cukup dengan menggunakan air kotoran ikan dalam kolam," katanya.

Dalam memberikan pelatihan bertani hidroponik, pihaknya melakukan hal itu dengan sukarela dan gratis, tujuannya agar pola tanam hidroponik bisa cepat menyebar luas dan digemari masyarakat.

Jika masyarakat sudah senang bertani, maka masyarakat bisa meningkatkan pendapatan minimal Rp10 ribu per hari, dari uang yang digunakan untuk membeli sayur.

"Pola hidroponik sangat cocok diterapkan di Kota Mataram karena lahan perkotaan yang semakin sempit, bertani hidroponik tidak perlu sampai berkotor-kotoran dengan tanah," ujarnya.

Ditambahkannya, pada Sabtu (19/8), kelompok wartawan yang ngepos di Pemerintah Kota Mataram juga telah mendapatkan pelatihan bertani hidroponik dengan menggunakna botol bekas air meneral.

"Kami menjanjikan jika mereka sudah mempraktekkan ilmunya dan berhasil, kita akan memberikan pelatihan dengan skala industri dengan menggunakan paralon," ujarnya.

Untuk memberikan edukasi teknologi bertani hidroponik, Masbuhin, selalu siap di rumah hijau pada pagi hingga siang, sementara pada pukul 12.00 WITA-16.00 WITA, dia pulang istirahat dan kembali ke rumah hijau sekitar pukul 16.30 WITA.

"Selain untuk memantau tanaman, ada saja masyarakat yang datang dan ingin mendapat penjelasan tentang bertani hidroponik," katanya.

Di samping memberikan edukasi kepada masyarakat di rumah hijau, Masbuhin juga aktif diundang sejumlah sekolah, pondok pesantren dan sejumlah lembaga swasta dan pemerintahan untuk memberikan edukasi bertani hidroponik.

"Yang paling banyak minta agar saya memberikan edukasi adalah di daerah Kabupaten Lombok Utara, termasuk di tiga gili yakni Gili Air, Meno dan Trawangan," katanya menambahkan.

Ia berharap, masyarakat yang sudah mendapatkan edukasi tentang bertani hidroponik bisa menerapkan di rumah masing-masing serta memberikan edukasi lagi ke masyarakat lainnya. (*)