Penduduk Miskin di Mataram Turun 0,65 Persen

id KEMISKINAN MATARAM TURUN

Penduduk Miskin di Mataram Turun 0,65 Persen

Pidato Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh dalam sambutan pada paripurna istimewa HUT ke-24 Kota Mataram

Penurunan angka kemiskinan itu sebagai salah satu indikator terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program unggulan pemerintah kota
Mataram (Antara NTB)- Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh menyebutkan, jumlah penduduk miskin di kota ini menurun 0,65 persen, dari 10,45 persen menjadi 9,8 persen.

"Penurunan angka kemiskinan itu sebagai salah satu indikator terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program unggulan pemerintah kota," katanya dalam rapat paripurna istimewa DPRD Kota Mataram yang mengagendakan acara penyampaian pidato wali kota dalam rangka peringatan HUT ke-24 Kota Mataram, di Mataram, Rabu.

Dikatakan, dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, pembangunan di Kota Mataram ditekankan pada empat prinsip perencanaan dan penganggaran yang sinergis dengan kebijakan pemerintah dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Sinergis kebijakan yang dimaksudkan adalah yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, memperluas kesempatan kerja, memihak pada pemenuhan kebutuhan masyarakat miskin.

"Selain itu, tetap memperhatikan keberlanjutan fungsi dan kelestarian lingkungan hidup," ujarnya.

Hasilnya pada sisi sosial ekonomi laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram naik sebesar 7, 99 persen di tahun 2015 menjadi 8,06 persen pada 2016.

Hal tersebut diiringi pula dengan laju pertumbuhan investasi yang naik dari angka 12,96 persen di tahun 2015 menjadi 13,30 persen pada 2016.

Sementara PDRB (produk domestik regional bruto) per kapita atas dasar harga konstan Kota Mataram mengalami kenaikan dari Rp29 juta lebih menjadi Rp32 juta lebih pada tahun 2016.

"Sedangkan laju inflasi, pada tahun 2016 berada pada angka 2,47 persen, jauh menurun dari tahun 2015 sebesar 3,25 persen," sebutnya.

Di samping itu, lanjut wali kota, dalam hal pembangunan sosial, secara keseluruhan pengaruhnya terlihat pada peningkatan angka indeks pembangunan manusia (IPM) yang pada tahun 2015 berada pada angka 76,37 menjadi 77,34 pada tahun 2016.

Angka tersebut berada dalam range 70-80, yang berarti IPM Kota Mataram termasuk dalam kategori tinggi.

Meskipun pada tahun anggaran 2016 Pemerintah Kota Mataram harus mengadakan rasionalisasi belanja sebagai dampak dari kebijakan pemerintah.

"Namun capaian kinerja Pemerintah Kota Mataram, terbilang cukup memuaskan sesuai dengan indikator kinerja daerah yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Mataram tahun 2016-2021," ujarnya.

Sementara, dalam aspek pelayanan umum, diantaranya adalah cakupan rumah tangga menurut akses sanitasi layak sebanyak 90,07 persen, rumah tangga pengguna air bersih sebesar 70,48 persen, rumah layak huni sejumlah 95.867 unit dari 96.756 unit rumah yang ada di Kota Mataram, dan penanganan sampah mencapai 72,50 persen.

"Sedangkan dalam aspek daya saing daerah terlihat salah satunya dari kunjungan wisatawan ke Kota Mataram cukup tinggi, yaitu sebanyak 623.835 orang," katanya. (*)