BTNT Realisasikan Bantuan untuk Warga Gunung Tambora

id Gunung Tambora

BTNT Realisasikan Bantuan untuk Warga Gunung Tambora

Kepala Balai Taman Nasional Tambora Budi Kurniawan (kiri), menyerahkan bantuan peralatan wisata berkuda kepada kelompok masyarakat di Desa Piong. (Foto ANTARA NTB/ist)

"Nilai bantuan untuk masing-masing desa sebesar Rp45 juta"
Mataram (Antara NTB) - Balai Taman Nasional Tambora merealisasikan bantuan sarana dan prasarana untuk kegiatan usaha ekonomi produktif kepada warga di empat desa sekitar kawasan Gunung Tambora, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

"Bantuan sudah kami serahkan kepada kelompok masyarakat di masing-masing desa dua hari lalu," kata Kepala Balai Taman Nasional Tambora (BTNT) Budi Kurniawan, di Mataram, Rabu.

Ia menyebutkan empat desa di sekitar kawasan Gunung Tambora yang menjadi sasaran program pemberdayaan adalah Desa Soritangga, dan Desa Pancasila , di Kabupaten Dompu.

Dua desa lainnya masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Bima, yakni Desa Kawinda Toi, dan Desa Piong.

Budi menambahkan kelompok masyarakat di Desa Soritangga mendapatkan bantuan peralatan pendakian, sedangkan di Desa Pancasila diberikan bantuan mesin pengolah biji kopi.

Untuk kelompok masyarakat di Desa Kawinda Toi mendapatkan bantuan alat pemeras madu, sedangkan di Desa Piong mendapatkan bantuan peralatan wisata berkuda.

"Nilai bantuan untuk masing-masing desa sebesar Rp45 juta. Jenis bantuan yang diberikan disesuaikan dengan potensi daerah dan minat kelompok masyarakat," ujarnya.

Menurut dia, program pemberdayaan masyarakat desa sekitar kawasan taman nasional bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat yang dulunya merasa belum memperoleh manfaat menjadi pengelola dan penerima manfaat.

Manfaat yang bisa diperoleh berupa jasa lingkungan melalui pengembangan sektor pariwisata berbasis ekowisata.

Bantuan yang diberikan merupakan pertama kali sejak Taman Nasional Tambora resmi dibentuk. Namun, program pemberdayaan tersebut akan terus dilakukan jangka panjang dan melibatkan lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah di NTB.

"Rabu (13/9), kami ikut rapat di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah NTB untuk membahas pengembangan kawasan khusus Tambora, sebagai tindak dari rapat koordinasi sebelumnya," ucap Budi.

Pihaknya berharap dengan adanya program pemberdayaan kelompok masyarakat akan menciptakan warga sekitar Taman Nasional Tambora yang mandiri dalam meningkatkan taraf ekonominya, sehingga terwujud desa wisata mandiri di kawasan timur Indonesia. Taman Nasional Tambora secara administratif termasuk dalam Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, Pulau Sumbawa, NTB.

Penunjukan kawasan Taman Nasional Tambora dilakukan dengan SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan 111/MenLHK-II/2015 tanggal 7 April 2015. Taman nasional itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 11 April 2015, bertepatan dengan peringatan 100 tahun letusan besar Gunung Tambora pada 11 April 1815.

Status kawasan sebelum menjadi taman nasional terdiri dari cagar alam seluas 23.840,81 hektare, suaka margasatwa seluas 21.674,68 hektare, dan taman buru seluas 26.130,25 hektare. (*)