Kadispar NTB: Ucapan Bupati Lombok Timur Tak Pantas

id BUPATI LOMBOK TIMUR

Beliau bupati, pejabat yang harus memiliki tata krama
Mataram (Antara NTB) - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat Lalu Moh Faozal mengaku tersinggung dengan kata "bodoh" yang diucapkan Bupati Lombok Timur Ali bin Dahlan saat acara Festival Alunan Budaya Desa Kecamatan Pringgasela.

"Saya tidak terima," kata Faozal di Mataram, Kamis, menyusul ucapan bodoh oleh Bupati Lombok Timur terhadap pejabat di daerah ini.

Faozal menilai, apa yang disampaikan Bupati Lombok Timur Ali bin Dahlan atau akrab disapa Ali BD itu sangat tidak pantas, terlebih ucapan tersebut disampaikan di khalayak ramai.

"Beliau bupati, pejabat yang harus memiliki tata krama," ujarnya.

Sebelumnya, seperi diberitakan sejumlah media, Bupati Ali BD menyayangkan tidak ada keterlibatan Dinas Pariwisata Lombok Timur dan Dinas Pariwisata Provinsi NTB dalam festival tersebut. "Berarti kepala dinasnya, dia bodoh itu ya," kata Ali BD.

Menurut Faozal, bupati itu adalah pemimpin daerah, sehingga warna suatu daerah tergantung pada bupatinya.

"Bagi saya, kalimat bodoh itu disebut tidak pada tempatnya. Secara pribadi, saya tersinggung mendengar bahasa itu," ujarnya.

Faozal mengungkapkan, ketidakhadirannya di acara Festival Alunan Budaya Desa Kecamatan Pringgasela pada Selasa (12/9), karena pihak panitia tidak pernah melaporkan acara tersebut ke Dinas Pariwisata Provinsi NTB.

Bahkan, kata dia, acara Festival Alunan Budaya Desa Kecamatan Pringgasela juga tidak masuk dalam kalender "event" pariwisata NTB 2017.

"Saya juga tidak tahu sama, bahkan saya cek di dalam undangan (agenda) hari itu, tidak ada," kata Faozal.

Selain itu, ketidakhadirannya dalam acara tersebut, karena masih berada di Kabupaten Sumbawa untuk menghadiri Festival Moyo yang merupakan bagian dari acara bulan Pesona Lombok-Sumbawa 2017.

Disinggung apakah pernyataan Bupati Lombok Timur itu untuk koreksi kepadanya dan dinas pariwisata, ia menegaskan tidak tepat kalau itu dikatakan bagian dari sebuah koreksi. Namun, Faozal mengaku dirinya tidak anti terhadap sebuah kritikan ataupun masukan.

Hanya saja, kritikan yang disampaikan tidak dengan cara demikian. "Silakan saja koreksi, kita terbuka," katanya.

Ia mengatakan, kalimat Bupati Ali BD, seorang pejabat publik menyampaikan kepada dinas yang tidak dalam koordinasinya, salah alamat.

"Atasan saya itu gubernur, kalau gubernur bilang kamu kadis (kepala dinas) bodoh, selesai. Kalau dia bilang Kadis Pariwisata Lombok Timur bodoh, itu urusan Bupati Ali BD yang mengangkatnya. Tapi jangan Kadispar Provinsi NTB dikatakan bodoh," katanya. (*)