Bogor (ANTARA) - Komandan Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) Kodiklat TNI AD Kolonel Czi Sapto Widhi Nugroho mengatakan pelatihan bela negara yang diberikan kepada 333 orang putra-putri Papua dan Papua Barat bertujuan untuk menumbuhkan disiplin dan menguatkan nasionalisme. .
"Materi pelatihan yang diberikan kepada putra-putri Papua dan Papua Barat adalah empat pilar, meliputi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Indonesia (NKRI)," kata Kolonel Czi Sapto Widhi Nugroho usai penutupan pelatihan bela negara untuk 333 orang putra-putri Papua dan Papua Barat pegawai BUMN, di Lapangan Wirayudha Komplek Pusdikzi, di Kota Bogor, Jumat.
Hadir pada kegiatan penutupan pelatihan bela negara tersebut antara lain Sekretaris Jenderal Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Nanang Hardianto, para direksi dari 37 BUMN, serta jajaran pimpinan dari Pusdikzi Kodiklat TNI AD.
Menurut Sapto, Pusdikzi adalah salah satu lembaga pendidikan militer yang dimiliki TNI AD. "Sudah banyak yang dididik di Pusdikzi untuk memiliki kedisiplinan, serta karakter dan jiwa nasionalis yang kuat.
Sapto menjelaskan, materi pelatihan bela negara merupakan kombinasi latihan disiplin, keterampilan, kekompakan, seperti baris-berbaris, melewati halang rintang, dan teknik bela diri.
"Setelah menjalani latihan fisik dalam beberapa hari, baru kemudian diisi dengan materi empat pilar dan wawasan Nusantara. Dikuatkan jiwa nasionalis dan cinta Tanah Air," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal FHCI Nanang Hardianto mengatakan rekrutmen bersama pegawai BUMN dan diberikan pelatihan bela negara adalah arahan dari Presiden Joko Widodo.
"Arahan dari Bapak Presiden agar putra-putri dari Papua dan Papua Barat juga mendapat kesempatan berkarir di BUMN, agar bersama-sama dengan putra-putri dari daerah lainnya dapat memajukan Indonesia," katanya.
Melalui pelatihan bela negara ini, kata dia, tujuannya untuk menumbuhkan disiplin, kerja sama, dan jiwa nasionalis yang kuat dalam setiap diri putra-putri Papua dan Papua Barat yang telah direkrut menjadi pegawai BUMN.
Menurut Nanang, sebanyak 333 orang peserta pelatihan bela negara, semuanya sudah diterima dan ditempatkan di 37 BUMN.
"Setelah pelatihan ini selesai dan setelah menjalani pelatihan di masing-masing BUMN, mereka telah siap bekerja. Mereka akan ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia," katanya.
"Materi pelatihan yang diberikan kepada putra-putri Papua dan Papua Barat adalah empat pilar, meliputi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Indonesia (NKRI)," kata Kolonel Czi Sapto Widhi Nugroho usai penutupan pelatihan bela negara untuk 333 orang putra-putri Papua dan Papua Barat pegawai BUMN, di Lapangan Wirayudha Komplek Pusdikzi, di Kota Bogor, Jumat.
Hadir pada kegiatan penutupan pelatihan bela negara tersebut antara lain Sekretaris Jenderal Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Nanang Hardianto, para direksi dari 37 BUMN, serta jajaran pimpinan dari Pusdikzi Kodiklat TNI AD.
Menurut Sapto, Pusdikzi adalah salah satu lembaga pendidikan militer yang dimiliki TNI AD. "Sudah banyak yang dididik di Pusdikzi untuk memiliki kedisiplinan, serta karakter dan jiwa nasionalis yang kuat.
Sapto menjelaskan, materi pelatihan bela negara merupakan kombinasi latihan disiplin, keterampilan, kekompakan, seperti baris-berbaris, melewati halang rintang, dan teknik bela diri.
"Setelah menjalani latihan fisik dalam beberapa hari, baru kemudian diisi dengan materi empat pilar dan wawasan Nusantara. Dikuatkan jiwa nasionalis dan cinta Tanah Air," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal FHCI Nanang Hardianto mengatakan rekrutmen bersama pegawai BUMN dan diberikan pelatihan bela negara adalah arahan dari Presiden Joko Widodo.
"Arahan dari Bapak Presiden agar putra-putri dari Papua dan Papua Barat juga mendapat kesempatan berkarir di BUMN, agar bersama-sama dengan putra-putri dari daerah lainnya dapat memajukan Indonesia," katanya.
Melalui pelatihan bela negara ini, kata dia, tujuannya untuk menumbuhkan disiplin, kerja sama, dan jiwa nasionalis yang kuat dalam setiap diri putra-putri Papua dan Papua Barat yang telah direkrut menjadi pegawai BUMN.
Menurut Nanang, sebanyak 333 orang peserta pelatihan bela negara, semuanya sudah diterima dan ditempatkan di 37 BUMN.
"Setelah pelatihan ini selesai dan setelah menjalani pelatihan di masing-masing BUMN, mereka telah siap bekerja. Mereka akan ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia," katanya.