Mataram (ANTARA) - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letnan Jenderal TNI, Joni Supriyanto mengapresiasi langkah cepat jajaran Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-gempa di NTB 2018.
Hal itu diungkapkan Kasum TNI, Letnan Jenderal TNI, Joni Supriyanto saat melakukan kunjungan kerja ke NTB dalam rangka melihat proses rehab rekon di sejumlah wilayah di NTB, didampingi Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah dan Kapolda, Irjen Pol Tomsi Tohir dan Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, Kamis.
Joni Supriyanto menyampaikan kehadirannya di NTB hanya ingin meyakinkan dan memastikan bahwa TNI dapat bekerja dengan baik, sesuai dengan keinginan dan target dari pemerintah sehingga bisa tercapai sesuai dengan yang telah disiapkan.
"Saya yakin faktor tuan rumah menjadi sangat menentukan. Jadi kalau tuan rumahnya welcome, ya pasti bisa cepat. Tapi kalau mereka pura-pura, ya cepatnya juga pura-pura," katanya.
Sementara, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, menjelaskan 200.000 rumah, kalau dibandingkan daerah yang lain, itu tentu tidak mudah. Bahkan, katanya masih belum maksimal. Banten pun yang kena tsunami atau korbannya lebih sedikit dibandingkan NTB harus belajar dari NTB karena akselerasi pembangunan rumah di daerah ini terbilang pesat.
"Kita mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari Pak Jokowi, Pak JK waktu itu dan juga Pak Ma'ruf Amin sekarang," terangnya.
Ia menegaskan bahwa tidak mungkin pemerintah provinsi melakukannya sendiri. Tanpa bantuan dari TNI dan Polri, proses rehab rekon ini tidak akan maksimal.
"Oleh karena itu sekali lagi atas nama pemerintah daerah NTB kami berterima kasih, memberikan apresiasi, juga mohon maaf kalau selama teman-teman dari TNI ada hal-hal yang kurang berkenan atau perlakuan penyambutan kami ada kelemahan kekurangan, mohon dimaafkan," tegasnya.
Data per Maret 2020, jumlah rumah yang sudah dibangun sebanyak 167.873 unit. terdiri dari rumah rusak berat sebanyak 52.854 unit. Sedang kategori rumah rusak sedang yang sudah selesai dibangun sebanyak 26.143 unit dan rusak ringan sebanyak 88.876 unit.
Untuk rumah yang masih dalam pengerjaan sebanyak 41.390 unit, terdiri dari 19.902 rusak berat, 5.435 rusak sedang dan 16.053 unit.
Sedangkan Pokmas yang sudah terbentuk sebanyak 11.502 Pokmas, terdiri dari 5.964 Pokmas rumah rusak berat, 1.580 Pokmas rumah rusak sedang dan 3.958 Pokmas rumah rusak ringan.
Untuk tenaga fasilitator, sejauh ini tersedia. 2.330 personel, terdiri dari TNI 590 personel, Polri 590 personel dan masyarakat sipil sebanyak 1.150 personel. Tenaga bantuan Satuan Zeni TNI sebanyak 1.000 personel.
Hal itu diungkapkan Kasum TNI, Letnan Jenderal TNI, Joni Supriyanto saat melakukan kunjungan kerja ke NTB dalam rangka melihat proses rehab rekon di sejumlah wilayah di NTB, didampingi Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah dan Kapolda, Irjen Pol Tomsi Tohir dan Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, Kamis.
Joni Supriyanto menyampaikan kehadirannya di NTB hanya ingin meyakinkan dan memastikan bahwa TNI dapat bekerja dengan baik, sesuai dengan keinginan dan target dari pemerintah sehingga bisa tercapai sesuai dengan yang telah disiapkan.
"Saya yakin faktor tuan rumah menjadi sangat menentukan. Jadi kalau tuan rumahnya welcome, ya pasti bisa cepat. Tapi kalau mereka pura-pura, ya cepatnya juga pura-pura," katanya.
Sementara, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, menjelaskan 200.000 rumah, kalau dibandingkan daerah yang lain, itu tentu tidak mudah. Bahkan, katanya masih belum maksimal. Banten pun yang kena tsunami atau korbannya lebih sedikit dibandingkan NTB harus belajar dari NTB karena akselerasi pembangunan rumah di daerah ini terbilang pesat.
"Kita mendapat apresiasi yang sangat tinggi dari Pak Jokowi, Pak JK waktu itu dan juga Pak Ma'ruf Amin sekarang," terangnya.
Ia menegaskan bahwa tidak mungkin pemerintah provinsi melakukannya sendiri. Tanpa bantuan dari TNI dan Polri, proses rehab rekon ini tidak akan maksimal.
"Oleh karena itu sekali lagi atas nama pemerintah daerah NTB kami berterima kasih, memberikan apresiasi, juga mohon maaf kalau selama teman-teman dari TNI ada hal-hal yang kurang berkenan atau perlakuan penyambutan kami ada kelemahan kekurangan, mohon dimaafkan," tegasnya.
Data per Maret 2020, jumlah rumah yang sudah dibangun sebanyak 167.873 unit. terdiri dari rumah rusak berat sebanyak 52.854 unit. Sedang kategori rumah rusak sedang yang sudah selesai dibangun sebanyak 26.143 unit dan rusak ringan sebanyak 88.876 unit.
Untuk rumah yang masih dalam pengerjaan sebanyak 41.390 unit, terdiri dari 19.902 rusak berat, 5.435 rusak sedang dan 16.053 unit.
Sedangkan Pokmas yang sudah terbentuk sebanyak 11.502 Pokmas, terdiri dari 5.964 Pokmas rumah rusak berat, 1.580 Pokmas rumah rusak sedang dan 3.958 Pokmas rumah rusak ringan.
Untuk tenaga fasilitator, sejauh ini tersedia. 2.330 personel, terdiri dari TNI 590 personel, Polri 590 personel dan masyarakat sipil sebanyak 1.150 personel. Tenaga bantuan Satuan Zeni TNI sebanyak 1.000 personel.