Jakarta (ANTARA) - Penyanyi muda Indonesia, Stephanie Poetri membagi kisah tentang bagaimana kehidupan dan perjalanan karier bermusiknya di Amerika Serikat melalui siaran konser virtual 88rising bertajuk "Asia Rising Forever", Kamis (7/5).
Musik memang bukan hal yang asing bagi putri pasangan Titi DJ dan Andrew Hollis Dougharty itu.
Stephanie yang merupakan penampil ke-13 dalam konser virtual tersebut mengaku sudah bermimpi untuk mengikuti jejak sang ibunda, Titi DJ, yang merupakan seorang penyanyi.
"Aku selalu ingin menjadi penyanyi karena ibuku adalah seorang penyanyi. Itu adalah mimpiku," kata dia.
Penyanyi yang akan menginjak usia ke-20 tahun ini lalu mencoba untuk mempelajari musik dan memainkan musik bergenre pop dan akustik.
Memutuskan untuk menetap di Amerika Serikat, ia tak mengelak bahwa terkadang dirinya merasa minder karena ia merupakan gadis berdarah Asia-Amerika.
"Aku selalu berpikir bahwa menjadi orang Asia itu seperti selalu menjadi outsider di Amerika Serikat, jadi, aku harus menunjukan identitasku," ujarnya.
Lebih lanjut, Stephanie mengaku tidak pernah merasa terasingkan karena ia dikelilingi oleh teman dan kerabat yang suportif di Negeri Paman Sam itu.
"Aku sangat bangga bisa berasa bersama Asia Rising dan menjadi bagian kolektif Asia ini," kata dia.
Stephanie tampil dalam konser virtual yang juga menggalang donasi untuk Asian-Americans Advancing Justice (AAJC) itu dengan membawakan lagu andalannya "I Love You 3000" dan cover dari "Someone You Loved" milik Lewis Capaldi.
Musik memang bukan hal yang asing bagi putri pasangan Titi DJ dan Andrew Hollis Dougharty itu.
Stephanie yang merupakan penampil ke-13 dalam konser virtual tersebut mengaku sudah bermimpi untuk mengikuti jejak sang ibunda, Titi DJ, yang merupakan seorang penyanyi.
"Aku selalu ingin menjadi penyanyi karena ibuku adalah seorang penyanyi. Itu adalah mimpiku," kata dia.
Penyanyi yang akan menginjak usia ke-20 tahun ini lalu mencoba untuk mempelajari musik dan memainkan musik bergenre pop dan akustik.
Memutuskan untuk menetap di Amerika Serikat, ia tak mengelak bahwa terkadang dirinya merasa minder karena ia merupakan gadis berdarah Asia-Amerika.
"Aku selalu berpikir bahwa menjadi orang Asia itu seperti selalu menjadi outsider di Amerika Serikat, jadi, aku harus menunjukan identitasku," ujarnya.
Lebih lanjut, Stephanie mengaku tidak pernah merasa terasingkan karena ia dikelilingi oleh teman dan kerabat yang suportif di Negeri Paman Sam itu.
"Aku sangat bangga bisa berasa bersama Asia Rising dan menjadi bagian kolektif Asia ini," kata dia.
Stephanie tampil dalam konser virtual yang juga menggalang donasi untuk Asian-Americans Advancing Justice (AAJC) itu dengan membawakan lagu andalannya "I Love You 3000" dan cover dari "Someone You Loved" milik Lewis Capaldi.