Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kulit dari Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, Arini Astasari Widodo punya resep jika Anda kehabisan pelembap di rumah karena harus berada di rumah saat pandemi COVID-19 ini, salah satunya menggunakan minyak zaitun.
"Apabila di rumah tidak ada pelembap, dapat memberikan minyak zaitun (olive oil) atau minyak kelapa (coconut oil) – bukan minyak sawit (palm oil) yang digunakan untuk menggoreng – segera setelah membasahi kulit dengan air," kata dia dalam diskusi via daring belum lama ini.
Sebelumnya, lembapkan dulu area wajah dengan kain yang dibasahi air, peras, lalu tepuk-tepuk di kulit. Selain air, minyak (lemak) juga dibutuhkan untuk menjaga kulit tetap lembap.
Menurut Arini, selain memberikan hidrasi berupa air ke kulit akan lebih optimal bila memberikan pelembap segera setelahnya untuk mengunci hidrasi yang telah diberikan oleh air.
Saat Ramadhan seperti saat ini, ada risiko kulit menjadi kering karena dehidrasi selama berpuasa. Untuk itu, cukupi kebutuhan air putih setelah berbuka puasa, karena selama puasa biasanya asupan air cenderung berkurang.
"Teh dan kopi merupakan diuretik (menarik air sehingga lebih banyak keluar ke air seni), sehingga untuk hidrasi lebih baik menggunakan air putih," tutur Arini.
Apabila kebutuhan air kita telah terpenuhi, kondisi dehidrasi kulit dapat diperbaiki.
Metode lain mencegah kulit kering, adalah meningkatkan kelembapan di rumah misalnya menggunakan humidifier. Cara lainnya, membuka ventilasi rumah (jendela, pintu) dan tidak 24 jam memakai AC di rumah.
"Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki humidity yang relatif lebih tinggi dibandingkan negara lain. Dapat dioptimalkan juga dengan menaruh air yang dipanaskan, sehingga air yang menguap dapat membantu melembabkan ruangan, tetapi hati-hati penggunaan air panas di dekat jangkauan anak-anak," papar Arini.
Selain itu, saat mandi, jangan gunakan air panas untuk mandi karena bisa menghilangkan minyak alami pada kulit. Lalu, batasi waktu mandi, maksimal 5-10 menit saja.
"Gunakan pembersih wajah yang lembut. Karena era corona terdapat kecenderungan untuk memakai sabun antiseptik, hal ini membuat kulit semakin kering. Virus corona dapat mati menggunakan sabun biasa, tidak perlu menggunakan sabun antiseptik. Gunakan pembersih wajah yang lembut dan mengandung pelembap," demikian menurut Arini.
"Apabila di rumah tidak ada pelembap, dapat memberikan minyak zaitun (olive oil) atau minyak kelapa (coconut oil) – bukan minyak sawit (palm oil) yang digunakan untuk menggoreng – segera setelah membasahi kulit dengan air," kata dia dalam diskusi via daring belum lama ini.
Sebelumnya, lembapkan dulu area wajah dengan kain yang dibasahi air, peras, lalu tepuk-tepuk di kulit. Selain air, minyak (lemak) juga dibutuhkan untuk menjaga kulit tetap lembap.
Menurut Arini, selain memberikan hidrasi berupa air ke kulit akan lebih optimal bila memberikan pelembap segera setelahnya untuk mengunci hidrasi yang telah diberikan oleh air.
Saat Ramadhan seperti saat ini, ada risiko kulit menjadi kering karena dehidrasi selama berpuasa. Untuk itu, cukupi kebutuhan air putih setelah berbuka puasa, karena selama puasa biasanya asupan air cenderung berkurang.
"Teh dan kopi merupakan diuretik (menarik air sehingga lebih banyak keluar ke air seni), sehingga untuk hidrasi lebih baik menggunakan air putih," tutur Arini.
Apabila kebutuhan air kita telah terpenuhi, kondisi dehidrasi kulit dapat diperbaiki.
Metode lain mencegah kulit kering, adalah meningkatkan kelembapan di rumah misalnya menggunakan humidifier. Cara lainnya, membuka ventilasi rumah (jendela, pintu) dan tidak 24 jam memakai AC di rumah.
"Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki humidity yang relatif lebih tinggi dibandingkan negara lain. Dapat dioptimalkan juga dengan menaruh air yang dipanaskan, sehingga air yang menguap dapat membantu melembabkan ruangan, tetapi hati-hati penggunaan air panas di dekat jangkauan anak-anak," papar Arini.
Selain itu, saat mandi, jangan gunakan air panas untuk mandi karena bisa menghilangkan minyak alami pada kulit. Lalu, batasi waktu mandi, maksimal 5-10 menit saja.
"Gunakan pembersih wajah yang lembut. Karena era corona terdapat kecenderungan untuk memakai sabun antiseptik, hal ini membuat kulit semakin kering. Virus corona dapat mati menggunakan sabun biasa, tidak perlu menggunakan sabun antiseptik. Gunakan pembersih wajah yang lembut dan mengandung pelembap," demikian menurut Arini.