Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Nusa Tenggara Barat, H Mohammad Rum, mengatakan realisasi investasi di provinsi itu pada triwulan I 2020 mencapai Rp2,1 triliun, meningkat dibanding periode sama tahun 2019 sebesar Rp1,9 triliun.
"Meski ada COVID-19, realisasi investasi di daerah kita tidak terganggu. Triwulan pertama ini mencapai Rp2,1 triliun," ujarnya di Mataram, Jumat.
Rum menjelakan, kenaikan realisasi investasi pada kuartal I 2020 didorong sektor pertambangan, kemudian pariwisata, perhubungan, kelautan dan sektor lainnya.
"Artinya, ada kenaikan nilai investasi pada triwulan pertama tahun 2020. Naiknya pun lebih progresif dari tahun 2019," kata Mohammad Rum.
Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) ini juga menjelaskan, investasi masih dominan di sektor pertambangan.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi NTB menargetkan investasi masuk ke NTB sepanjang tahun 2020 mencapai Rp16 triliun. Namun, karena dampak pandemi COVID-19 target tersebut direvisi menjadi Rp7 triliun.
Mohammad Rum menegaskan, tingginya realisasi investasi NTB ini, seiring meningkatnya Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang disampaikan oleh para investor kepada DPM-PTSP NTB.
"Indeks kepatuhan para investor di masa pandemi COVID-19 terbilang tinggi," ujar Mohammad Rum.
Meski demikian, Mohammad Rum tidak menampik masih banyak investor yang belum melaporkan LKPM ke DPM-PTSP NTB. Mengingat, jumlah investasi yang masuk ke NTB ini mencapai ratusan.
"Kita berencana melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan investasi untuk memacu kepatuhan investor melaporkan LKPM ke DPM-PTSP," katanya.
"Meski ada COVID-19, realisasi investasi di daerah kita tidak terganggu. Triwulan pertama ini mencapai Rp2,1 triliun," ujarnya di Mataram, Jumat.
Rum menjelakan, kenaikan realisasi investasi pada kuartal I 2020 didorong sektor pertambangan, kemudian pariwisata, perhubungan, kelautan dan sektor lainnya.
"Artinya, ada kenaikan nilai investasi pada triwulan pertama tahun 2020. Naiknya pun lebih progresif dari tahun 2019," kata Mohammad Rum.
Mantan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) ini juga menjelaskan, investasi masih dominan di sektor pertambangan.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi NTB menargetkan investasi masuk ke NTB sepanjang tahun 2020 mencapai Rp16 triliun. Namun, karena dampak pandemi COVID-19 target tersebut direvisi menjadi Rp7 triliun.
Mohammad Rum menegaskan, tingginya realisasi investasi NTB ini, seiring meningkatnya Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang disampaikan oleh para investor kepada DPM-PTSP NTB.
"Indeks kepatuhan para investor di masa pandemi COVID-19 terbilang tinggi," ujar Mohammad Rum.
Meski demikian, Mohammad Rum tidak menampik masih banyak investor yang belum melaporkan LKPM ke DPM-PTSP NTB. Mengingat, jumlah investasi yang masuk ke NTB ini mencapai ratusan.
"Kita berencana melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan investasi untuk memacu kepatuhan investor melaporkan LKPM ke DPM-PTSP," katanya.