New York (ANTARA) - Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama mengalahkan sejumlah kepala negara, kepala pelaksana dan bahkan selebriti sebagai perempuan paling berpengaruh di dunia di dalam daftar tahunan majalah Forbes, Rabu (6/10).

Kepala Pelaksana Perusahaan Makanan Kraft Irene Rosenfeld, yang memimpin pengambilalihan Cadbury Inggris, yang bernilai 18 miliar dolar AS, berada di posisi kedua, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Mereka diikuti oleh tuan rumah acara tayang-bincang serta mogul media Oprah Winfrey --yang mengakhiri "The Oprah Winfrey Show" tahun depan, setelah 25 tahun memandunya, untuk meluncurkan jaringan televisi kabelnya sendiri OWN.

Kanselir Jerman Angela Merkel, yang tahun lalu terpilih untuk masa jabatan kedua, berada di urutan keempat daftar perempuan paling berpengaruh, sementara Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton --yang bertugas menengahi perdamaian Timur Tengah, mengisi tempat kelima.

Moira Forbes, Wakil Presiden dan Penerbit ForbesWoman, mengatakan semua perempuan di daftar majalah bisnis tersebut "membentuk banyak percakapan penetapan agenda pada hari itu".

"Mereka telah mendirikan perusahaan merek, kadangkala dengan cara nontradisional dan mereka telah menembus penghalang gender di berbagai bidang komersial, politik, olah raga dan media dan semangat budaya waktu tertentu, sehingga mempengaruhi kehidupan jutaan, kadangkala miliaran orang," katanya.

Tahun ini Forbes mengubah caranya mengklasifikasikan perempuan, dengan tak terlalu melandaskan daftar tersebut pada kekayaan dan kekuasaan serta lebih menujukan perhatian pada pengaruh dan kewiraswastaan.

Pemenang tahun lalu adalah Angela Merkel, yang diikuti oleh Sheila Blair, pemimpin Federal Deposit Insurance Corp., sementara Michelle Obama berada di nomor 40.

Forbes menyatakan Michelle menduduki posisi puncak tahun ini sebab "dia telah membuat kantor Ibu Negara sebagai miliknya" dan pada saat yang sama tetap populer.

"Dalam menunjukkan tanda kharismanya, Gedung Putih menempatkan dia di jalur kampanye untuk menjadi berita utama acara pengumpulan dana di negara bagian yang jadi ajang pertempuran seperti California dan Colorado," kata Forbes.(*)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024