Mataram (ANTARA) - General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Lembar Baharuddin mengatakan sebanyak lima kapal pesiar tetap menjadwalkan rencana kunjungan ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada semester II-2020, meskipun pandemi COVID-19 belum berakhir.
"Dari 20 kapal pesiar yang dijadwalkan datang ke Lombok, ada enam kapal yang sudah datang pada Januari-Maret 2020. Kemudian ada lima kapal yang belum membatalkan, sisanya sudah membatalkan sejak merebaknya pandemi COVID-19," kata Baharuddin, di Lombok Barat, Selasa.
Ia mengatakan lima kapal pesiar tersebut rencananya akan sandar di Terminal Gili Mas, Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, pada September-Oktober 2020. Kapal tersebut akan membawa 1.500 hingga 2.500 orang wisatawan dari berbagai negara.
Sebelum jadwal kedatangan, kata Baharuddin, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan, seperti menyosialisasikan tata cara pelayanan wisatawan kapal pesiar sesuai standar yang ditetapkan pemerintah. Baik mengenai fasilitas pelabuhan, keamanan dan kenyamanan, serta penerapan protokol kesehatan COVID-19.
Saat ini, jajaran Pelindo III Cabang Lembar sedang melaksanakan sosialisasi kepada pihak-pihak terkait di Pelabuhan Lembar, seperti Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lembar, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Mataram, Bea Cukai, Dinas Perhubungan, dan instansi terkait lainnya.
"Dari sisi kesiapan infrastruktur Pelindo juga sudah siap 100 persen. Baik dermaga, ketersediaan listrik, dan air bersih. Kami berterima kasih kepada PLN, PDAM, KSOP Lembar, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, dan Pemerintah Provinsi NTB, yang telah memberikan dukungan," ujarnya.
Pelindo III, kata dia, sudah membangun dermaga dan terminal Gili Mas di lahan seluas 25 hektare di Kabupaten Lombok Barat sejak Juli 2018. Terminal tersebut menjadi salah satu pelabuhan terbesar di kawasan timur Indonesia (KTI).
Dermaga peti kemas dan kapal pesiar (cruise) tersebut dibangun sebagai pengembangan Pelabuhan Lembar yang berada di sisi timur Gili Mas. Dermaga Gili Mas akan mampu menampung kapal pesiar yang selama ini tidak dapat sandar di Pelabuhan Lembar.
Meskipun sudah mempersiapkan segala sesuatunya, lanjut Baharuddin, pihaknya tetap menunggu kepastian dari pemerintah terkait dengan izin sandar bagi kapal pesiar yang datang dari luar negeri.
"Kalau kami di terminal tetap siap melayani. Hanya saja regulasinya ada di pemerintah. Kalau pemerintah membolehkan kapal pesiar datang, kami siap melayani," kata Baharuddin.
"Dari 20 kapal pesiar yang dijadwalkan datang ke Lombok, ada enam kapal yang sudah datang pada Januari-Maret 2020. Kemudian ada lima kapal yang belum membatalkan, sisanya sudah membatalkan sejak merebaknya pandemi COVID-19," kata Baharuddin, di Lombok Barat, Selasa.
Ia mengatakan lima kapal pesiar tersebut rencananya akan sandar di Terminal Gili Mas, Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, pada September-Oktober 2020. Kapal tersebut akan membawa 1.500 hingga 2.500 orang wisatawan dari berbagai negara.
Sebelum jadwal kedatangan, kata Baharuddin, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan, seperti menyosialisasikan tata cara pelayanan wisatawan kapal pesiar sesuai standar yang ditetapkan pemerintah. Baik mengenai fasilitas pelabuhan, keamanan dan kenyamanan, serta penerapan protokol kesehatan COVID-19.
Saat ini, jajaran Pelindo III Cabang Lembar sedang melaksanakan sosialisasi kepada pihak-pihak terkait di Pelabuhan Lembar, seperti Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lembar, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Mataram, Bea Cukai, Dinas Perhubungan, dan instansi terkait lainnya.
"Dari sisi kesiapan infrastruktur Pelindo juga sudah siap 100 persen. Baik dermaga, ketersediaan listrik, dan air bersih. Kami berterima kasih kepada PLN, PDAM, KSOP Lembar, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, dan Pemerintah Provinsi NTB, yang telah memberikan dukungan," ujarnya.
Pelindo III, kata dia, sudah membangun dermaga dan terminal Gili Mas di lahan seluas 25 hektare di Kabupaten Lombok Barat sejak Juli 2018. Terminal tersebut menjadi salah satu pelabuhan terbesar di kawasan timur Indonesia (KTI).
Dermaga peti kemas dan kapal pesiar (cruise) tersebut dibangun sebagai pengembangan Pelabuhan Lembar yang berada di sisi timur Gili Mas. Dermaga Gili Mas akan mampu menampung kapal pesiar yang selama ini tidak dapat sandar di Pelabuhan Lembar.
Meskipun sudah mempersiapkan segala sesuatunya, lanjut Baharuddin, pihaknya tetap menunggu kepastian dari pemerintah terkait dengan izin sandar bagi kapal pesiar yang datang dari luar negeri.
"Kalau kami di terminal tetap siap melayani. Hanya saja regulasinya ada di pemerintah. Kalau pemerintah membolehkan kapal pesiar datang, kami siap melayani," kata Baharuddin.