Mataram (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lombok Utara H Sarifudin mengadakan silaturahmi dengan tokoh-tokoh Kabupaten Lombok Utara (KLU), Nusa Tenggara Barat, di aula kantor bupati, Senin (30/11).
Hadir pula Pj Sekda KLU Drs H Raden Nurjati, para asisten dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah lingkup Pemda KLU.
Para tokoh yang hadir terdiri dari Drs H Alwi, H Djekat DW SSos, Jasman Hadi, M Nasahar SAg, H Burhan M Nur SH, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan sejumlah tokoh KLU lainnya.
Plt Bupati Sarif dalam sekapur sirihnya menyampaikan bahwa silaturahmi tersebut merupakan suatu acara untuk memupuk suasana kekeluargaan sesama warga bumi Tioq Tata Tunaq. Acaranya pun dikemas dengan sederhana.
"Semoga dengn izin Allah, nantinya kita merajut kembali hubungan yang mungkin puluhan tahun kita lakukan. Orang-orang yang hadir pada hari ini adalah tokoh-tokoh yang memiliki kompetensi dan daya pikir kuat dalam membangun KLU," katanya.
Dalam kesempatan itu pula, Plt Bupati Lombok Utara menyampaikan penghormatan kepada seluruh tokoh yang hadir. Harapannya kegiatan itu memiliki makna melalui diskusi yang dilakukan. Silaturrahmi diharapkan memiliki nilai sinergi persaudaraan merajut pembangunan KLU.
"Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, siapapun pemimpin kita mari kita pegang teguh persatuan dan kekeluargaan untuk pembangunan kabupaten kita, agar berjalan dengan baik," ujarnya.
Ia mengatakan jika diingat kembali bagaimana KLU dibentuk dengan kekompakan bersama. Tujuannya untuk mengembangkan daerah agar menjadi masyarakat yang berpikir maju. Diharapkan napak tilas sejarah itu mendorong KLU dapat mengejar kemajuan kabupaten-kabupaten lain di NTB, baik dari sisi sumber daya manusia dan sumber daya alamnya untuk bisa bersaing.
"Walupun saya sudah tidak lagi berada di lingkup pemerintahan, tapi tidak mengurangi keinginan saya untuk selalu berbuat dan memikirkan bagaimana perkembangan kabupaten ini ke depan," tegas Sarifudin yang juga Wakil Bupati Lombok Utara itu.
Ia menyebutkan kurang dari sembilan hari lagi, KLU menentukan siapa pemimpin daerah melalui pesta demokrasi pilkada. Dirinya lantas mengajak semua pihak memberi contoh yang baik di masyarakat, dengan menghindari konflik.
Sarifudin yakin bahwa semua warga bersama-sama ingin KLU lebih baik. Namun, hal yang tidak kalah pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, sebab KLU masih kuat dengan kulturnya, solidaritas yang tinggi serta toleransi.
"Kami mohon dukungan kepada tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan untuk kita sama-sama menjaga keamanan KLU," pintanya pada tokoh yang hadir.
Dalam pada itu, tokoh masyarakat dan mantan birokrat KLU, Drs H Alwi mewakili tokoh lainnya bersosialisasi dengan lagu rekamannya sendiri. Ia mengingatkan, lagunya itu bisa dijadikan contoh, lantaran terbentuknya KLU bukan dari generasi kami atau generasi kita.
"Tapi dari berpuluh-puluh tahun lalu yang ada di dalam sejarah cita-cita Lombok Utara, lama terpendam jauh sebelum itu, betapa luar biasanya leluhur kita. Mereka mampu menyandingkan Lombok Utara yang sudah jadi kabupaten sementara kita belum terbentuk," tuturnya di hadapan para tokoh.
"Pada masa generasi kami, kami yakin betul apapun kata orang, apapun kendala yang kita hadapi Lombok Utara pasti akan jadi kabupaten," ungkapnya mengingat masa perjuangan dahulu kala.
Bertamsil, sesungguhnya KLU sudah dipersiapkan oleh yang bikin pulau. Oleh karena itu, khusus Lombok Utara, Allah pagar dengan pagar yang tidak bisa digeser oleh apapun dan dengan kekuatan apapun.
"Mulai dari puncak Rinjani. Gunung itu bersambung terus tanpa putusnya sampai ke gunung Klui perbatasan kita dengan Lombok Barat. Di ujung timur perbatasan dengan Lombok Timur. Allah SWT ciptakan kali yang airnya tidak sama dengan kali-kali lainnya yaitu kali putih," urai mantan Asisten I Setda Kabupaten Lombok Barat itu.
Oleh karena itu, siapapun pemimpin KLU jika tidak menyejahterakan masyarakat, maka dia akan 'tulah manuh' (kualat, red). Mesti menyejahterakan" tegasnya optimis.
Sekadar perbandingan saja, kata dia, tidak ada kabupaten semudah terbentuknya Lombok Utara dan tidak ada pula kabupaten yang semurah terbentuknya KLU.
Menanggapi hasil diskusi dengan para tokoh, Plt Bupati Sarifudin menyampaikan acara silaturahmi, diinisiasi oleh Bagian Humas dan Protokol dan Bagian Umum Setda KLU dengan tujuan bagaimana tokoh-tokoh yang selama ini bisa bertemu, urun rembuq dan bernostalgia. Mungkin sebelumnya sibuk dengan kegiatan masing-masing, sehingga momen tersebut dijadikan wadah silaturahmi bersama para tokoh dengan Pemda KLU.
Estimasi undangan silaturrahmi itu, kata dia, sebenarnya 100 orang lebih yang ingin diundang pihaknya. Tetapi sesuai protokol Covid-19, sehingga mengharuskan undangan dibatasi, sebab tidak boleh mengundang lebih dari 50 orang.
Dijelaskan pula, ada dua forum formal penyampaian aspirasi masyarakat KLU kepada pemerintah daerah yaitu Gendu Rasa Siu Ate Sopoq Angen dan Musrenbang. Kedua forum itu biasanya dihadiri oleh utusan-utusan masyarakat. Hasilnya kemudian dituangkan dalam usulan pemerintah daerah.
Plt bupati menyimpulkan poin-poin urun rembuq silaturrahmi bersama para tokoh KLU itu menjadi tiga hal penting. Pertama, terkait anggaran yang tertuang pada rencana aksi program, baik program fisik maupun nonfisik. Kedua, tentang tata ruang wilayah yang belum diselesaikan sampai saat ini. Kemudian yang ketiga, pemimpin KLU mendatang.
"Kedua calon ini adalah putra-putra terbaik Lombok Utara yang akan mampu membawa KLU lebih baik kedepan," pungkasnya.
Acara silaturrahmi berlangsung khidmat, diskusi diselingi pula dengan tembang-tembang kenangan serta ditutup dengan ramah tamah.
Hadir pula Pj Sekda KLU Drs H Raden Nurjati, para asisten dan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah lingkup Pemda KLU.
Para tokoh yang hadir terdiri dari Drs H Alwi, H Djekat DW SSos, Jasman Hadi, M Nasahar SAg, H Burhan M Nur SH, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan sejumlah tokoh KLU lainnya.
Plt Bupati Sarif dalam sekapur sirihnya menyampaikan bahwa silaturahmi tersebut merupakan suatu acara untuk memupuk suasana kekeluargaan sesama warga bumi Tioq Tata Tunaq. Acaranya pun dikemas dengan sederhana.
"Semoga dengn izin Allah, nantinya kita merajut kembali hubungan yang mungkin puluhan tahun kita lakukan. Orang-orang yang hadir pada hari ini adalah tokoh-tokoh yang memiliki kompetensi dan daya pikir kuat dalam membangun KLU," katanya.
Dalam kesempatan itu pula, Plt Bupati Lombok Utara menyampaikan penghormatan kepada seluruh tokoh yang hadir. Harapannya kegiatan itu memiliki makna melalui diskusi yang dilakukan. Silaturrahmi diharapkan memiliki nilai sinergi persaudaraan merajut pembangunan KLU.
"Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, siapapun pemimpin kita mari kita pegang teguh persatuan dan kekeluargaan untuk pembangunan kabupaten kita, agar berjalan dengan baik," ujarnya.
Ia mengatakan jika diingat kembali bagaimana KLU dibentuk dengan kekompakan bersama. Tujuannya untuk mengembangkan daerah agar menjadi masyarakat yang berpikir maju. Diharapkan napak tilas sejarah itu mendorong KLU dapat mengejar kemajuan kabupaten-kabupaten lain di NTB, baik dari sisi sumber daya manusia dan sumber daya alamnya untuk bisa bersaing.
"Walupun saya sudah tidak lagi berada di lingkup pemerintahan, tapi tidak mengurangi keinginan saya untuk selalu berbuat dan memikirkan bagaimana perkembangan kabupaten ini ke depan," tegas Sarifudin yang juga Wakil Bupati Lombok Utara itu.
Ia menyebutkan kurang dari sembilan hari lagi, KLU menentukan siapa pemimpin daerah melalui pesta demokrasi pilkada. Dirinya lantas mengajak semua pihak memberi contoh yang baik di masyarakat, dengan menghindari konflik.
Sarifudin yakin bahwa semua warga bersama-sama ingin KLU lebih baik. Namun, hal yang tidak kalah pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, sebab KLU masih kuat dengan kulturnya, solidaritas yang tinggi serta toleransi.
"Kami mohon dukungan kepada tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan untuk kita sama-sama menjaga keamanan KLU," pintanya pada tokoh yang hadir.
Dalam pada itu, tokoh masyarakat dan mantan birokrat KLU, Drs H Alwi mewakili tokoh lainnya bersosialisasi dengan lagu rekamannya sendiri. Ia mengingatkan, lagunya itu bisa dijadikan contoh, lantaran terbentuknya KLU bukan dari generasi kami atau generasi kita.
"Tapi dari berpuluh-puluh tahun lalu yang ada di dalam sejarah cita-cita Lombok Utara, lama terpendam jauh sebelum itu, betapa luar biasanya leluhur kita. Mereka mampu menyandingkan Lombok Utara yang sudah jadi kabupaten sementara kita belum terbentuk," tuturnya di hadapan para tokoh.
"Pada masa generasi kami, kami yakin betul apapun kata orang, apapun kendala yang kita hadapi Lombok Utara pasti akan jadi kabupaten," ungkapnya mengingat masa perjuangan dahulu kala.
Bertamsil, sesungguhnya KLU sudah dipersiapkan oleh yang bikin pulau. Oleh karena itu, khusus Lombok Utara, Allah pagar dengan pagar yang tidak bisa digeser oleh apapun dan dengan kekuatan apapun.
"Mulai dari puncak Rinjani. Gunung itu bersambung terus tanpa putusnya sampai ke gunung Klui perbatasan kita dengan Lombok Barat. Di ujung timur perbatasan dengan Lombok Timur. Allah SWT ciptakan kali yang airnya tidak sama dengan kali-kali lainnya yaitu kali putih," urai mantan Asisten I Setda Kabupaten Lombok Barat itu.
Oleh karena itu, siapapun pemimpin KLU jika tidak menyejahterakan masyarakat, maka dia akan 'tulah manuh' (kualat, red). Mesti menyejahterakan" tegasnya optimis.
Sekadar perbandingan saja, kata dia, tidak ada kabupaten semudah terbentuknya Lombok Utara dan tidak ada pula kabupaten yang semurah terbentuknya KLU.
Menanggapi hasil diskusi dengan para tokoh, Plt Bupati Sarifudin menyampaikan acara silaturahmi, diinisiasi oleh Bagian Humas dan Protokol dan Bagian Umum Setda KLU dengan tujuan bagaimana tokoh-tokoh yang selama ini bisa bertemu, urun rembuq dan bernostalgia. Mungkin sebelumnya sibuk dengan kegiatan masing-masing, sehingga momen tersebut dijadikan wadah silaturahmi bersama para tokoh dengan Pemda KLU.
Estimasi undangan silaturrahmi itu, kata dia, sebenarnya 100 orang lebih yang ingin diundang pihaknya. Tetapi sesuai protokol Covid-19, sehingga mengharuskan undangan dibatasi, sebab tidak boleh mengundang lebih dari 50 orang.
Dijelaskan pula, ada dua forum formal penyampaian aspirasi masyarakat KLU kepada pemerintah daerah yaitu Gendu Rasa Siu Ate Sopoq Angen dan Musrenbang. Kedua forum itu biasanya dihadiri oleh utusan-utusan masyarakat. Hasilnya kemudian dituangkan dalam usulan pemerintah daerah.
Plt bupati menyimpulkan poin-poin urun rembuq silaturrahmi bersama para tokoh KLU itu menjadi tiga hal penting. Pertama, terkait anggaran yang tertuang pada rencana aksi program, baik program fisik maupun nonfisik. Kedua, tentang tata ruang wilayah yang belum diselesaikan sampai saat ini. Kemudian yang ketiga, pemimpin KLU mendatang.
"Kedua calon ini adalah putra-putra terbaik Lombok Utara yang akan mampu membawa KLU lebih baik kedepan," pungkasnya.
Acara silaturrahmi berlangsung khidmat, diskusi diselingi pula dengan tembang-tembang kenangan serta ditutup dengan ramah tamah.