Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara memberikan pendampingan kepada Kelompok Tani Sejahtera yang membudidayakan jahe merah di Desa Sandik, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), agar usaha tani tersebut bisa berhasil dengan bagus.
Manager Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Nusa Tenggara Bondan Gustaman, di Lombok Barat, Senin, mengatakan potensi yang ada menjadi semangat untuk turut andil dalam pengembangan jahe merah di masa pandemi COVID-19.
"Semangat kami tentunya ingin menunjukkan bahwa PLN juga dapat hadir di tengah masyarakat dalam hal pengembangan masyarakat, tentunya terwujud dengan turut sertanya PLN memberikan dukungan dan pendampingan kepada kelompok tani," katanya.
PLN sebagai entitas BUMN, kata dia, memiliki tugas untuk menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kepada masyarakat yang berorientasi kepada Sustainable Development Goals (SDGs).
Hal itu bertujuan agar bantuan-bantuan yang disalurkan memiiki peran untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada, baik potensi sumber daya alamnya, bahkan sumber daya manusianya.
"Kami ingin setiap kegiatan bantuan dan dukungan yang diberikan melalui PLN, dapat menjawab permasalahan yang ada di masyarakat, sehingga hasilnya dapat memberikan dampak positif yang berkesinambungan pada masyarakat itu sendiri," ujar Bondan.
Ketua Kelompok Tani Sejahtera Safwan mengatakan pihaknya mengembangkan jahe merah sejak pandemi COVID-19 melanda NTB.
Kegiatan pengembangan jahe merah tersebut mendapat dukungan dan pendampingan dari Program PLN Peduli. Dukungan yang diberikan mulai dari pembibitan, penanaman di lahan kelompok tani, sampai dengan olahan produk jadi.
"Kami membentuk kelompok tani jahe merah karena faktor pemutusan hubungan kerja yang dialami sebagian masyarakat akibat pandemi COVID-19," katanya.
Saat ini, kata dia, jumlah anggota kelompok tani sebanyak 15 orang. Semuanya ikut melakukan usaha tani jahe merah di lahan tidur atau yang selama ini belum termanfaatkan.
"Kami sudah berhasil membibitkan 15.000 bibit jahe merah siap tanam dan sebagian besar sudah dibagikan ke anggota kelompok tani dan ditanam di lahan masing-masing," tutur Safwan.
Manager Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Nusa Tenggara Bondan Gustaman, di Lombok Barat, Senin, mengatakan potensi yang ada menjadi semangat untuk turut andil dalam pengembangan jahe merah di masa pandemi COVID-19.
"Semangat kami tentunya ingin menunjukkan bahwa PLN juga dapat hadir di tengah masyarakat dalam hal pengembangan masyarakat, tentunya terwujud dengan turut sertanya PLN memberikan dukungan dan pendampingan kepada kelompok tani," katanya.
PLN sebagai entitas BUMN, kata dia, memiliki tugas untuk menyalurkan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) kepada masyarakat yang berorientasi kepada Sustainable Development Goals (SDGs).
Hal itu bertujuan agar bantuan-bantuan yang disalurkan memiiki peran untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada, baik potensi sumber daya alamnya, bahkan sumber daya manusianya.
"Kami ingin setiap kegiatan bantuan dan dukungan yang diberikan melalui PLN, dapat menjawab permasalahan yang ada di masyarakat, sehingga hasilnya dapat memberikan dampak positif yang berkesinambungan pada masyarakat itu sendiri," ujar Bondan.
Ketua Kelompok Tani Sejahtera Safwan mengatakan pihaknya mengembangkan jahe merah sejak pandemi COVID-19 melanda NTB.
Kegiatan pengembangan jahe merah tersebut mendapat dukungan dan pendampingan dari Program PLN Peduli. Dukungan yang diberikan mulai dari pembibitan, penanaman di lahan kelompok tani, sampai dengan olahan produk jadi.
"Kami membentuk kelompok tani jahe merah karena faktor pemutusan hubungan kerja yang dialami sebagian masyarakat akibat pandemi COVID-19," katanya.
Saat ini, kata dia, jumlah anggota kelompok tani sebanyak 15 orang. Semuanya ikut melakukan usaha tani jahe merah di lahan tidur atau yang selama ini belum termanfaatkan.
"Kami sudah berhasil membibitkan 15.000 bibit jahe merah siap tanam dan sebagian besar sudah dibagikan ke anggota kelompok tani dan ditanam di lahan masing-masing," tutur Safwan.