Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, ingin memastikan produk kreatif para pelaku ekonomi kreatif di Lombok, NTB, bisa mendunia.

Sandiaga dalam acara peluncuran KKI 2021 dengan tema “Eksotisme Lombok” yang digelar secara daring dan luring dari ITDC Mandalika, Lombok, NTB, Rabu, menyatakan sangat mendukung pelaksanaan program Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2021 sebagai upaya mengembangkan dan memajukan pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.

“Kita harus memastikan bahwa produk-produk kreatif dari Lombok ini bisa mendunia,” kata Sandiaga.

Ia mengatakan perlu kerja sama berbagai pihak untuk mengembangkan dan memajukan pelaku ekonomi kreatif yang berada di sekitar kawasan Mandalika yang merupakan salah satu dari lima destinasi super prioritas di Indonesia.

Menurutnya, kunci utama untuk memperkenalkan produk-produk kreatif tersebut ke pasar internasional adalah melalui digitalisasi pelaku ekonomi kreatif ke platform digital. Sehingga, para konsumen yang berminat membeli produk-produk tersebut dapat berbelanja lewat platform digital tanpa harus bertransaksi secara fisik.

Sandiaga juga mengapresiasi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan jajarannya yang mempromosikan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran dalam transaksi produk-produk yang diperkenalkan dalam gerakan KKI.

“QRIS ini juga sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari gernas BBI (Bangga Buatan Indonesia) dan saya juga mengingatkan untuk bangga ‘berwisata di Indonesia’ dengan #diindonesiaaja,” ujar Sandiaga.

Sementara itu, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, mengatakan NTB khususnya Lombok memiliki potensi dan kapasitas sumber daya manusia yang sangat hebat.

Potensi ini, lanjut Zulkieflimansyah, perlu dikembangkan lebih jauh lewat program KKI yang juga berkaitan dengan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia ini.

“Eksotisme Lombok bukan hanya sebatas keindahan wilayah, alam, dan kuliner yang menggiurkan yang kita nikmati bersama. Tapi eksotisme Lombok adalah lambang kebangkitan, bahwa ternyata UKM kita mampu menciptakan apa yang selama ini kita tidak kita khayalkan sebelumnya,” ungkap Zulkieflimansyah.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, menambahkan produk kreatif Indonesia memiliki potensi yang besar di luar negeri. Sehingga potensi ini perlu dikembangkan agar produk-produk tersebut memiliki nilai tambah untuk meningkatkan keunggulan daerah.

“Apa yang kita lakukan saat ini melalui Bangga Buatan Indonesia saya kira sudah tepat. Kita sudah bergerak mempersiapkan produk-produk unggulan daerah,” ujar Luhut.

Selain itu, lanjut Luhut, sinergi pihak-pihak terkait dalam gernas BBI dan “bangga berwisata #diindonesiaaja” bisa menjadi jawaban atas tantangan yang dihadapi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak oleh pandemi COVID-19.

Luhut juga mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf untuk mengaktivasi kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Tanah Air.

“Saya juga berterima kasih untuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang terus berjuang melakukan aktivasi pemulihan sektor wisata sekaligus mengangkat produk ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif yang ada di Kemenparekraf/Baparekraf serta UMKM di Kementerian Koperasi dan UMKM itu harus sejalan, karena menurut hemat saya ini harus saling mengisi,” ucap Luhut.

Selain Sandiaga, Luhut, dan Zulkieflimansyah, acara ini juga dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo; Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki; serta Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Gerhard Plate. Sandiaga juga menyempatkan diri membeli sejumlah produk UMKM yang ditawarkan dalam acara ini menggunakan QRIS.

 

Pewarta : Hanni Sofia
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024