Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memastikan, saat jam malam lampu penerang jalan umum (PJU) tetap menyala di atas pukul 22.00 Wita, selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro.
"Hal itu sesuai instruksi dari Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, yang meminta agar lampu PJU terutama di jalan utama tetap menyala meskipun ada jam malam selama PPKM mikro," kata Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang, di Mataram, Jumat.
Karenanya, dipastikan lampu PJU pada jalan utama di Mataram tetap menyala kendati ada penerapan jam malam selama PPKM mikro yakni mulai 23 Maret sampai 4 April 2021.
"Kalau ada lampu PJU yang tidak menyala, itu kemungkinan karena bola lampunya yang mati atau terjadi kerusakan alat listrik," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya sudah meminta Kepala Dinas Perhubungan selaku penanggung jawab PJU untuk melakukan pengecekan terhadap sejumlah PJU yang mati baik karena bola lampu maupun kerusakan pada alat listrik.
"Lampu PJU yang mati, segera kita cari penyebabnya untuk diperbaiki," katanya.
Lebih jauh Martawang mengatakan, kendati lampu PJU tetap menyala selama PPKM mikro diberlakukan, namun kegiatan razia gabungan Satgas COVID-19 terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 tetap dilaksanakan.
"Dalam hal ini butuh kesadaran bersama dalam penegakan prokes, kalau sudah pukul 22.00 Wita, sebaiknya kita berada di dalam rumah dan hentikan semua aktivitas di luar rumah yang berpotensi menjadi wadah penularan COVID-19," katanya.
Martawang mengatakan, Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu daerah yang diminta menerapkan PPKM skala mikro oleh pemerintah pusat karena kondisi perkembangan COVID-19 di daerah ini mengkhawatirkan.
"Hal itu terlihat dari beberapa indikator diantaranya, tingkat paparan dan angka kematian tinggi," katanya.
Untuk itu, pelaksanaan PPKM skala mikro menjadi bagian saling menjaga dan merupakan cara terbaik untuk semua, serta kesadaran bersama adalah hal paling utama dalam rangka pencegahan COVID-19.
"Semakin cepat kita keluar dari pandemi, maka semakin cepat kita hidup normal. Karena itu, ayo kita bangun kesadaran bersama agar bisa keluar lebih cepat dari pandemi COVID-19," ujarnya.
"Hal itu sesuai instruksi dari Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, yang meminta agar lampu PJU terutama di jalan utama tetap menyala meskipun ada jam malam selama PPKM mikro," kata Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang, di Mataram, Jumat.
Karenanya, dipastikan lampu PJU pada jalan utama di Mataram tetap menyala kendati ada penerapan jam malam selama PPKM mikro yakni mulai 23 Maret sampai 4 April 2021.
"Kalau ada lampu PJU yang tidak menyala, itu kemungkinan karena bola lampunya yang mati atau terjadi kerusakan alat listrik," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya sudah meminta Kepala Dinas Perhubungan selaku penanggung jawab PJU untuk melakukan pengecekan terhadap sejumlah PJU yang mati baik karena bola lampu maupun kerusakan pada alat listrik.
"Lampu PJU yang mati, segera kita cari penyebabnya untuk diperbaiki," katanya.
Lebih jauh Martawang mengatakan, kendati lampu PJU tetap menyala selama PPKM mikro diberlakukan, namun kegiatan razia gabungan Satgas COVID-19 terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 tetap dilaksanakan.
"Dalam hal ini butuh kesadaran bersama dalam penegakan prokes, kalau sudah pukul 22.00 Wita, sebaiknya kita berada di dalam rumah dan hentikan semua aktivitas di luar rumah yang berpotensi menjadi wadah penularan COVID-19," katanya.
Martawang mengatakan, Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu daerah yang diminta menerapkan PPKM skala mikro oleh pemerintah pusat karena kondisi perkembangan COVID-19 di daerah ini mengkhawatirkan.
"Hal itu terlihat dari beberapa indikator diantaranya, tingkat paparan dan angka kematian tinggi," katanya.
Untuk itu, pelaksanaan PPKM skala mikro menjadi bagian saling menjaga dan merupakan cara terbaik untuk semua, serta kesadaran bersama adalah hal paling utama dalam rangka pencegahan COVID-19.
"Semakin cepat kita keluar dari pandemi, maka semakin cepat kita hidup normal. Karena itu, ayo kita bangun kesadaran bersama agar bisa keluar lebih cepat dari pandemi COVID-19," ujarnya.