Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara memberikan bantuan sebanyak 45 ribu batang bibit kopi jenis arabica kepada petani di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Manajer Perizinan dan Komunikasi, PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara Prapsakti Wahyudi, di Mataram, Kamis, mengatakan bibit kopi yang dibagikan merupakan hasil pembibitan kopi mandiri yang dilakukan Komunitas Adat Sembahulun, selaku mitra binaan program PLN Peduli.
"Kami berterima kasih kepada Komunitas Adat Sembahulun yang telah melaksanakan kegiatan pembagian 45 ribu bibit kopi siap tanam kepada para petani di Sembalun Bumbung," katanya.
Ia mengatakan pembagian bibit kopi tersebut merupakan rangkaian kegiatan program PLN Peduli yang mengambil tema menghijaukan kawasan dengan pendekatan hutan ekonomi, sebagai langkah preventif sekaligus menjaga alam. Sebab, tanaman kopi mampu mengikat tanah dengan lebih baik.
Yudi menjelaskan kegiatan penghijauan menggunakan tanaman kopi merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai sejak akhir 2019. Temanya adalah melalui Festival Nalet Kahwa, dengan melibatkan masyarakat adat, sebagai lokal genius di wilayah tersebut.
"Sampai dengan saat ini, dapat diperkirakan lahan yang telah dapat dihijaukan oleh tanaman kopi mencapai 30 hektar," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Adat Sembahulun Haji Purnipa, menyampaikan rasa terima kasih kepada PLN Peduli, atas keterlibatannya dalam menjaga alam, terlebih saat-saat ini Sembalun sering mengalami tanah longsor.
"Semoga melalui kegiatan penghijauan tersebut, ikhtiar kami adalah bagaimana alam Sembalun, alam Rinjani, tetap lestari," tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa keseluruhan proses kegiatan penanaman bibit kopi mulai dari persiapan, bahkan sampai dengan penanaman, dimulai dari masyarakat itu sendiri.
"Kami menyiapkan benih, menyemai, merawat, dan melakukan pembibitan secara mandiri, karena mengingat harga bibit kopi yang cukup tinggi bagi petani. Dan itu menjadi penghambat petani untuk mengembalikan kejayaan kopi Sembalun," katanya.
Manajer Perizinan dan Komunikasi, PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara Prapsakti Wahyudi, di Mataram, Kamis, mengatakan bibit kopi yang dibagikan merupakan hasil pembibitan kopi mandiri yang dilakukan Komunitas Adat Sembahulun, selaku mitra binaan program PLN Peduli.
"Kami berterima kasih kepada Komunitas Adat Sembahulun yang telah melaksanakan kegiatan pembagian 45 ribu bibit kopi siap tanam kepada para petani di Sembalun Bumbung," katanya.
Ia mengatakan pembagian bibit kopi tersebut merupakan rangkaian kegiatan program PLN Peduli yang mengambil tema menghijaukan kawasan dengan pendekatan hutan ekonomi, sebagai langkah preventif sekaligus menjaga alam. Sebab, tanaman kopi mampu mengikat tanah dengan lebih baik.
Yudi menjelaskan kegiatan penghijauan menggunakan tanaman kopi merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai sejak akhir 2019. Temanya adalah melalui Festival Nalet Kahwa, dengan melibatkan masyarakat adat, sebagai lokal genius di wilayah tersebut.
"Sampai dengan saat ini, dapat diperkirakan lahan yang telah dapat dihijaukan oleh tanaman kopi mencapai 30 hektar," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Adat Sembahulun Haji Purnipa, menyampaikan rasa terima kasih kepada PLN Peduli, atas keterlibatannya dalam menjaga alam, terlebih saat-saat ini Sembalun sering mengalami tanah longsor.
"Semoga melalui kegiatan penghijauan tersebut, ikhtiar kami adalah bagaimana alam Sembalun, alam Rinjani, tetap lestari," tuturnya.
Ia juga menjelaskan bahwa keseluruhan proses kegiatan penanaman bibit kopi mulai dari persiapan, bahkan sampai dengan penanaman, dimulai dari masyarakat itu sendiri.
"Kami menyiapkan benih, menyemai, merawat, dan melakukan pembibitan secara mandiri, karena mengingat harga bibit kopi yang cukup tinggi bagi petani. Dan itu menjadi penghambat petani untuk mengembalikan kejayaan kopi Sembalun," katanya.