Mataram (ANTARA) - Warga yang melintasi jembatan di jalan Ireng Baru, Sesela, Lombok Barat, merasa khawatir karena rawan ambruk hingga membahayakan keselamatannya.
Sapri Rahman, warga di jalan Ireng Baru, Muhajirin, Rabu, mengungkapkan jembatan ini terbilang sangat berbahaya, sering terjadi kecelakaan.
"Dari dulu jembatan tidak pernah disentuh oleh bantuan pemerintah desa, kami berinisiatif melakukan perbaikan dengan gotong royong, dana dikumpulkan dari patungan warga dan pengendara," Katanya.
Sementara itu, Kepala Dusun Muhajirin, Suryadi, menyatakan banyak pengendara maupun pejalan kaki yang jatuh.
"Jembatan ini sudah rapuh, kendaraan roda empat jarang melewati kawasan tersebut, bisa dikatakan akses penghubung antar kabupaten dan kota," katanya
Kondisi jembatan pernah dijanjikan oleh Pekerjaan Umum (PU) untuk diperbaiki, namun tidak ada tindak lanjut.
"Banyak konsultan yang datang untuk mengukur jembatan, tetapi sampai saat ini tidak ada," katanya.
Suriadi, menegaskan sebenarnya jembatan ini sangat berbahaya, perlu perhatian lebih dari pemerintah desa, tetapi sampai saat ini perbaikan jembatan menggunakan uang pribadi.
"Untuk mengurangi bertambahnya korban, kami rencananya membeli besi, cat, dan melakukan pengelasan secepatnya," ujarnya.
Sapri Rahman, warga di jalan Ireng Baru, Muhajirin, Rabu, mengungkapkan jembatan ini terbilang sangat berbahaya, sering terjadi kecelakaan.
"Dari dulu jembatan tidak pernah disentuh oleh bantuan pemerintah desa, kami berinisiatif melakukan perbaikan dengan gotong royong, dana dikumpulkan dari patungan warga dan pengendara," Katanya.
Sementara itu, Kepala Dusun Muhajirin, Suryadi, menyatakan banyak pengendara maupun pejalan kaki yang jatuh.
"Jembatan ini sudah rapuh, kendaraan roda empat jarang melewati kawasan tersebut, bisa dikatakan akses penghubung antar kabupaten dan kota," katanya
Kondisi jembatan pernah dijanjikan oleh Pekerjaan Umum (PU) untuk diperbaiki, namun tidak ada tindak lanjut.
"Banyak konsultan yang datang untuk mengukur jembatan, tetapi sampai saat ini tidak ada," katanya.
Suriadi, menegaskan sebenarnya jembatan ini sangat berbahaya, perlu perhatian lebih dari pemerintah desa, tetapi sampai saat ini perbaikan jembatan menggunakan uang pribadi.
"Untuk mengurangi bertambahnya korban, kami rencananya membeli besi, cat, dan melakukan pengelasan secepatnya," ujarnya.