Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat memastikan pengelolaan sampah pada ajang Wolrd Superbike (WSBK) Sirkuit Pertamani Mandalika tuntas dan aman.
"Sampah di ajang WSBK Mandalika itu sedang diselesaikan dan langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lombok Tengah Masnun di Praya, Jumat.
Ia mengatakan pihak penyelenggara telah berkomitmen untuk menjaga kebersihan saat ajang balapan maupun pascabalapan dengan dibantu oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup setempat.
"Sampah sudah tidak ada persoalan, telah ditangani dan ditargetkan tuntas dalam minggu ini," katanya.
Produksi sampah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tersebut tentunya meningkat dengan adanya ajang balapan tersebut, karena mobilisasi warga cukup banyak.
Dia menjelaskan sampah langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Desa Pengengat, sedangkan sampah plastik itu dibawa ke tempat daur ulang di Sengkol.
"Sampah itu dibawa ke TPA dan tempat daur ulang sampah," katanya.
Jumlah armada yang diturunkan dalam pengelolaan sampah tersebut 15 unit terdiri atas kendaraan roda tiga berjumlah lima unit, mobil pikap lima unit, dam truk dua unit.
"Sedangkan petugas yang diturunkan itu sebanyak 50 orang dari dinas dan 200 orang dari pihak penyelenggara," katanya.
Final WSBK yang digelar di Sirkuit Mandalika itu berjalan aman dan lancar, di mana pebalap Toprak berhasil menjadi juara dunia meskipun finis di urutan kedua atau di belakang rivalnya, Jonathan Rea, yang berhasil finis pada posisi pertama pada race 1 dan race 2.
"Sampah di ajang WSBK Mandalika itu sedang diselesaikan dan langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lombok Tengah Masnun di Praya, Jumat.
Ia mengatakan pihak penyelenggara telah berkomitmen untuk menjaga kebersihan saat ajang balapan maupun pascabalapan dengan dibantu oleh petugas dari Dinas Lingkungan Hidup setempat.
"Sampah sudah tidak ada persoalan, telah ditangani dan ditargetkan tuntas dalam minggu ini," katanya.
Produksi sampah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tersebut tentunya meningkat dengan adanya ajang balapan tersebut, karena mobilisasi warga cukup banyak.
Dia menjelaskan sampah langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir Desa Pengengat, sedangkan sampah plastik itu dibawa ke tempat daur ulang di Sengkol.
"Sampah itu dibawa ke TPA dan tempat daur ulang sampah," katanya.
Jumlah armada yang diturunkan dalam pengelolaan sampah tersebut 15 unit terdiri atas kendaraan roda tiga berjumlah lima unit, mobil pikap lima unit, dam truk dua unit.
"Sedangkan petugas yang diturunkan itu sebanyak 50 orang dari dinas dan 200 orang dari pihak penyelenggara," katanya.
Final WSBK yang digelar di Sirkuit Mandalika itu berjalan aman dan lancar, di mana pebalap Toprak berhasil menjadi juara dunia meskipun finis di urutan kedua atau di belakang rivalnya, Jonathan Rea, yang berhasil finis pada posisi pertama pada race 1 dan race 2.