Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar diskusi lintas sektoral dalam rangka percepatan capaian vaksinasi menjelang akhir tahun 2021.
"Capaian vaksinasi dosis dua dan lansia dinilai belum sesuai target. Karena itu, pemerintah daerah mempercepat pencapaian target tersebut, terlebih dengan tambahan target vaksinasi bagi anak usia 6-12 tahun yang akan segera dilakukan," kata Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur Pathurahman di Selong, Sabtu.
Kegiatan diskusi tersebut mengungkap berbagai kendala pencapaian di lapangan, seperti kurangnya keterlibatan kepala desa, data sasaran, serta ketersediaan vaksin. Selisih data manual dan p-care juga masih menjadi persoalan, terkait nomer induk kependudukan (NIK).
"Ini diharapkan menghasilkan solusi berbagai persoalan tersebut dengan hadirnya seluruh pihak yang terlibat," katanya.
Peran lintas sektor sangat dibutuhkan mengingat vaksinasi merupakan salah satu cara mengantisipasi penyebaran COVID-19. "Terlebih dengan adanya varian baru Omicron, yang penularannya relatif lebih cepat dibanding varian lainnya," katanya.
Berdasarkan data sementara capaian vaksinasi dosis pertama 77,84 persen dan dosis kedua masih di angka 55,75 persen. Sedangkan vaksinasi lansia dosis pertama baru mencapai 56,06 persen dan dosis kedua berada di bawah 40 persen.
"Dibutuhkan minimal 70 persen masyarakat sudah divaksin untuk terbentuknya kekebalan kelompok. Dalam sebulan terakhir sudah tidak ada kasus aktif COVID-19 di Lombok Timur," katanya.
"Capaian vaksinasi dosis dua dan lansia dinilai belum sesuai target. Karena itu, pemerintah daerah mempercepat pencapaian target tersebut, terlebih dengan tambahan target vaksinasi bagi anak usia 6-12 tahun yang akan segera dilakukan," kata Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur Pathurahman di Selong, Sabtu.
Kegiatan diskusi tersebut mengungkap berbagai kendala pencapaian di lapangan, seperti kurangnya keterlibatan kepala desa, data sasaran, serta ketersediaan vaksin. Selisih data manual dan p-care juga masih menjadi persoalan, terkait nomer induk kependudukan (NIK).
"Ini diharapkan menghasilkan solusi berbagai persoalan tersebut dengan hadirnya seluruh pihak yang terlibat," katanya.
Peran lintas sektor sangat dibutuhkan mengingat vaksinasi merupakan salah satu cara mengantisipasi penyebaran COVID-19. "Terlebih dengan adanya varian baru Omicron, yang penularannya relatif lebih cepat dibanding varian lainnya," katanya.
Berdasarkan data sementara capaian vaksinasi dosis pertama 77,84 persen dan dosis kedua masih di angka 55,75 persen. Sedangkan vaksinasi lansia dosis pertama baru mencapai 56,06 persen dan dosis kedua berada di bawah 40 persen.
"Dibutuhkan minimal 70 persen masyarakat sudah divaksin untuk terbentuknya kekebalan kelompok. Dalam sebulan terakhir sudah tidak ada kasus aktif COVID-19 di Lombok Timur," katanya.