Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat terus memperjuangkan penyerapan tenaga kerja lokal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Kunjungan kerja ke Kementerian Ketenagakerjaan itu dalam rangka penyiapan tenaga kerja lokal untuk mengisi pasar kerja di KEK dan sekitarnya," kata Kepala Bappeda Lombok Tengah, L Wiranata di Praya, Kamis.
Dalam kunjungan kerja yang dipimpin langsung oleh Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri bersama kepala OPD lainnya diterima langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah di Jakarta.
"Ini salah satu upaya pemerintah daerah untuk mendorong penyerapan tenaga kerja lokal dampak dari ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika maupun di KEK Mandalika," katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati menyampaikan beberapa hal usulan program untuk menghadapi pengembangan pariwisata di KEK diantaranya, pemerintah pusat diharapkan agar memberikan jenis pelatihan dan jumlah pelatihan ditambah untuk tenaga kerja lokal.
"Pelatihan yang diberikan itu supaya sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di KEK maupun di wilayah penyangga," katanya.
Selain itu, pihak Kementerian Ketenagakerjaan diharapkan agar bursa kerja bisa didekatkan kepada masyarakat di desa melalui program anjungan siap kerja.
"Jumlah bursa kerja untuk tenaga lokal itu supaya menjadi prioritas, sehingga dampak ekonomi dengan adanya KEK bisa dirasakan langsung oleh masyarakat setempat," katanya.
"Kunjungan kerja ke Kementerian Ketenagakerjaan itu dalam rangka penyiapan tenaga kerja lokal untuk mengisi pasar kerja di KEK dan sekitarnya," kata Kepala Bappeda Lombok Tengah, L Wiranata di Praya, Kamis.
Dalam kunjungan kerja yang dipimpin langsung oleh Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri bersama kepala OPD lainnya diterima langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah di Jakarta.
"Ini salah satu upaya pemerintah daerah untuk mendorong penyerapan tenaga kerja lokal dampak dari ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika maupun di KEK Mandalika," katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati menyampaikan beberapa hal usulan program untuk menghadapi pengembangan pariwisata di KEK diantaranya, pemerintah pusat diharapkan agar memberikan jenis pelatihan dan jumlah pelatihan ditambah untuk tenaga kerja lokal.
"Pelatihan yang diberikan itu supaya sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di KEK maupun di wilayah penyangga," katanya.
Selain itu, pihak Kementerian Ketenagakerjaan diharapkan agar bursa kerja bisa didekatkan kepada masyarakat di desa melalui program anjungan siap kerja.
"Jumlah bursa kerja untuk tenaga lokal itu supaya menjadi prioritas, sehingga dampak ekonomi dengan adanya KEK bisa dirasakan langsung oleh masyarakat setempat," katanya.