Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengimbau warga adaptif terhadap pandemi COVID-19, saat merayakan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW pada 27 Rajab 1443 Hijriah atau 28 Februari 2022.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Jumat, mengatakan penerapan protokol pencegahan COVID-19 menjadi atensi bersama saat merayakan Isra Miraj, apalagi saat ini Mataram berada pada status PPKM level tiga.
"Merayakan ritual-ritual keagamaan itu menjadi sesuatu yang harus kita lakukan tetapi kita juga harus adaptif menyesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19," katanya.
Ia mengharapkan masyarakat merayakan Isra Miraj secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk menghindari penularan virus.
"Pemerintah kota juga akan merayakan peristiwa Isra Miraj secara sederhana dan kita harus mampu menjadi contoh bagi masyarakat lainnya," katanya.
Ia mengatakan peringatan Isra Miraj di lingkup Pemerintah Kota Mataram direncanakan berlangsung pekan depan, di aula Pendopo Wali Kota Mataram, dengan kegiatan sederhana.
"Kita tidak merayakan Isra Miraj secara besar-besaran seperti tahun-tahun sebelum terjadi pandemi," ujarnya.
Sebelum pandemi, pemerintah kota sering kali mengundang ulama-ulama besar bahkan syekh untuk memberikan pengajian atau uraian tentang Isra Miraj untuk diambil pelajaran dan hikmahnya.
Kegiatan yang digelar secara terbuka itu, bahkan dihadiri lebih dari 1.000 orang sebab selain menghadirkan jajaran ASN dan non-ASN dan guru lingkup Pemerintah Kota Mataram, juga tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, majelis taklim dan masyarakat secara umum se-Kota Mataram.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Jumat, mengatakan penerapan protokol pencegahan COVID-19 menjadi atensi bersama saat merayakan Isra Miraj, apalagi saat ini Mataram berada pada status PPKM level tiga.
"Merayakan ritual-ritual keagamaan itu menjadi sesuatu yang harus kita lakukan tetapi kita juga harus adaptif menyesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19," katanya.
Ia mengharapkan masyarakat merayakan Isra Miraj secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat untuk menghindari penularan virus.
"Pemerintah kota juga akan merayakan peristiwa Isra Miraj secara sederhana dan kita harus mampu menjadi contoh bagi masyarakat lainnya," katanya.
Ia mengatakan peringatan Isra Miraj di lingkup Pemerintah Kota Mataram direncanakan berlangsung pekan depan, di aula Pendopo Wali Kota Mataram, dengan kegiatan sederhana.
"Kita tidak merayakan Isra Miraj secara besar-besaran seperti tahun-tahun sebelum terjadi pandemi," ujarnya.
Sebelum pandemi, pemerintah kota sering kali mengundang ulama-ulama besar bahkan syekh untuk memberikan pengajian atau uraian tentang Isra Miraj untuk diambil pelajaran dan hikmahnya.
Kegiatan yang digelar secara terbuka itu, bahkan dihadiri lebih dari 1.000 orang sebab selain menghadirkan jajaran ASN dan non-ASN dan guru lingkup Pemerintah Kota Mataram, juga tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, majelis taklim dan masyarakat secara umum se-Kota Mataram.