Mataram (ANTARA) - Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Barat memastikan 278 unit "shuttle bus" mulai beroperasi menjelang H-1 perhelatan MotoGP yang akan berlangsung 18-20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika.
"Kita operasionalkan (shuttle bus) mulai sehari sebelum, tanggal 17 Maret, hingga sehari setelah pelaksanaan MotoGP," kata Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu M Faozal di Mataram, Selasa.
Sebanyak 278 unit "shuttle bus" yang disiapkan tersebut terdiri dari 27 unit bus ukuran besar, 70 unit bus ukuran medium, dan 181 unit ukuran mini bus.
Selain "shuttle bus", nantinya akan ada komponen pendukung transportasi lain, seperti ASK (alat angkut khusus), dan alat angkut konvensional.
Faozal pun memastikan penonton yang sudah menukarkan tiket dengan gelang di loket-loket penukaran tiket, akan gratis menumpang di "shuttle bus".
Loket penukaran tiket disiapkan di dua lokasi, yakni di Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, dan Eks Embarkasi Haji Bandara International Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), Kabupaten Lombok Tengah.
Dua lokasi penukaran tiket ini akan membagi arus kedatangan penonton. Untuk loket di Eks Bandara Selaparang, akan menampung penonton dari Kota Mataram; Pelabuhan Bangsal, Kabupaten Lombok Utara; dan juga objek wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.
Kemudian untuk loket yang disiapkan di Eks Embarkasi Haji BIZAM, jelasnya, akan menampung penukaran tiket penonton yang datang dari arah Praya, Kabupaten Lombok Tengah; Pelabuhan Kayangan, Kabupaten Lombok Timur; dan juga Pelabuhan Lembar dan Gili Mas, Kabupaten Lombok Barat.
Trayek operasional "shuttle bus" juga nantinya akan menyesuaikan dengan klasemen tiket penonton. Akses "shuttle bus" menuju Sirkuit Mandalika, masih sama seperti pelaksanaan WSBK, yakni berada di lima koridor masuk.
Lima koridor tersebut berada di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) di Kabupaten Lombok Tengah; Pelabuhan Gili Mas dan Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat; Pelabuhan Kayangan di Kabupaten Lombok Timur; dan Pelabuhan Bangsal, akses transportasi laut untuk kawasan Gili Tramena (Trawangan, Meno, dan Air) di Kabupaten Lombok Utara.
"Jadi nantinya di setiap koridor kita siapkan unit (shuttle bus) yang menyesuaikan dengan arus kedatangan penonton," ucapnya.
Selain itu, antisipasi lonjakan penonton juga telah disesuaikan dengan pintu masuk menuju Sirkuit Mandalika. Kini pihak penyelenggara dikatakan Faozal telah menyiapkan tiga pintu masuk.
Pintu satu dan dua, berada di sisi timur sirkuit. Itu artinya pergerakan ke pintu satu dan dua, berasal dari penonton yang parkir di timur. Sedangkan untuk pintu masuk tiga, berada di sebelah barat Sirkuit Mandalika yang dekat dengan Hotel Novotel.
Akses menuju Sirkuit Mandalika dari Bundaran BIZAM ini masih tetap melewati dua jalur, yakni barat dan timur.
Untuk jalur timur itu dari Bypass BIL-Mandalika dengan rute akhir Bundaran Sunggung. Sedangkan jalur barat, melalui bundaran Surfing Mong yang berakhir di kawasan Masjid Nurul Bilad.
Kemudian untuk areal parkir timur, berada di lahan kosong seluas 17 hektare dengan kapasitas 13.600 satuan ruang parkir (SRP). Parkir barat, di sekitar kawasan Masjid Nurul Bilad Mandalika.
"Kita operasionalkan (shuttle bus) mulai sehari sebelum, tanggal 17 Maret, hingga sehari setelah pelaksanaan MotoGP," kata Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu M Faozal di Mataram, Selasa.
Sebanyak 278 unit "shuttle bus" yang disiapkan tersebut terdiri dari 27 unit bus ukuran besar, 70 unit bus ukuran medium, dan 181 unit ukuran mini bus.
Selain "shuttle bus", nantinya akan ada komponen pendukung transportasi lain, seperti ASK (alat angkut khusus), dan alat angkut konvensional.
Faozal pun memastikan penonton yang sudah menukarkan tiket dengan gelang di loket-loket penukaran tiket, akan gratis menumpang di "shuttle bus".
Loket penukaran tiket disiapkan di dua lokasi, yakni di Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, dan Eks Embarkasi Haji Bandara International Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), Kabupaten Lombok Tengah.
Dua lokasi penukaran tiket ini akan membagi arus kedatangan penonton. Untuk loket di Eks Bandara Selaparang, akan menampung penonton dari Kota Mataram; Pelabuhan Bangsal, Kabupaten Lombok Utara; dan juga objek wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.
Kemudian untuk loket yang disiapkan di Eks Embarkasi Haji BIZAM, jelasnya, akan menampung penukaran tiket penonton yang datang dari arah Praya, Kabupaten Lombok Tengah; Pelabuhan Kayangan, Kabupaten Lombok Timur; dan juga Pelabuhan Lembar dan Gili Mas, Kabupaten Lombok Barat.
Trayek operasional "shuttle bus" juga nantinya akan menyesuaikan dengan klasemen tiket penonton. Akses "shuttle bus" menuju Sirkuit Mandalika, masih sama seperti pelaksanaan WSBK, yakni berada di lima koridor masuk.
Lima koridor tersebut berada di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) di Kabupaten Lombok Tengah; Pelabuhan Gili Mas dan Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat; Pelabuhan Kayangan di Kabupaten Lombok Timur; dan Pelabuhan Bangsal, akses transportasi laut untuk kawasan Gili Tramena (Trawangan, Meno, dan Air) di Kabupaten Lombok Utara.
"Jadi nantinya di setiap koridor kita siapkan unit (shuttle bus) yang menyesuaikan dengan arus kedatangan penonton," ucapnya.
Selain itu, antisipasi lonjakan penonton juga telah disesuaikan dengan pintu masuk menuju Sirkuit Mandalika. Kini pihak penyelenggara dikatakan Faozal telah menyiapkan tiga pintu masuk.
Pintu satu dan dua, berada di sisi timur sirkuit. Itu artinya pergerakan ke pintu satu dan dua, berasal dari penonton yang parkir di timur. Sedangkan untuk pintu masuk tiga, berada di sebelah barat Sirkuit Mandalika yang dekat dengan Hotel Novotel.
Akses menuju Sirkuit Mandalika dari Bundaran BIZAM ini masih tetap melewati dua jalur, yakni barat dan timur.
Untuk jalur timur itu dari Bypass BIL-Mandalika dengan rute akhir Bundaran Sunggung. Sedangkan jalur barat, melalui bundaran Surfing Mong yang berakhir di kawasan Masjid Nurul Bilad.
Kemudian untuk areal parkir timur, berada di lahan kosong seluas 17 hektare dengan kapasitas 13.600 satuan ruang parkir (SRP). Parkir barat, di sekitar kawasan Masjid Nurul Bilad Mandalika.