Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres), Boediono, dan mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair, berdiskusi tentang Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) saat keduanya bertemu di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa.
Hal ini dijelaskan Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Politik, Dewi Fortuna Anwar, seusai mendampingi Wapres Boediono dalam pertemuan tersebut.
"Diskusi yang paling panjang tadi tentang dibentuknya UKP4, presidential delivery unit, karena ide membentuk delivery unit ini dari Tony Blair dulunya, prime minister delivery unit," kata Dewi.
Dewi Fortuna menjelaskan, Prime Minister Delivery Unit atau unit khusus PM Inggris dibentuk Tony Blair pada kabinet keduanya karena Blair menginginkan adanya mekanisme untuk evaluasi secara berkala menterinya untuk menentukan prioritasnya dalam pengambilan kebijakan dan langkah-langkah yang harus segera diambil.
"Kemudian prioritas itu harus betul-betul konsisten digeluti sampai selesai. Dia bilang kadang-kadang ada isu yang harus masuk intensive care," kata Dewi.
Menurut Dewi, unit kerja yang dibuat Tony Blair tesebut ternyata mampu menyediakan informasi yang lebih tepat dibandingkan dengan para menterinya.
"Karena kalau mendengarkan dari para menteri, biasanya mereka tidak mau terus terang menyampaikan adanya permasalahan, biasanya menteri mengatakan everything is OK," kata Dewi, mengutip oernyataan politisi Partai Buruh Inggris tersebut.
Tony Blair mencontohkan, masalah pendidikan di Inggris yang saat itu sangat baik memberikan pelayanan bagi kelompok elit namun tidak untuk masyarakat biasa.
"Ternyata, masalah yang dihadapi sangat struktural. Dan, dia hanya memahami bahwa problemnya struktural dari hasil evaluasi berkala yang dilakukan prime minister delivery unit," kata Dewi.
Berdasarkan laporan tersebut, Tony Blair kemudian mengadakan reformasi bidang pendidikan. Begitupula dengan kebijakan reformasi di bidang kesehatan yang pernah dilakukan Tony Blair.
Blair menilai, pembentukan unit kerja tersebut efektif dalam mendorong mekanisme perubahan, karena birokrasi dinilai terlalu lamban dalam melakukan perubahan.
"Dia mengatakan memang dalam pengalaman birokrasi, maka birokrasi itu sangat baik dalam managing the system, tetapi tidak terlalu mampu melakukan perubahan. Jadi, untuk melakukan perubahan memang diperlukan mendatangkan knowledge dan skill baru dari luar," kata Dewi.
Tony Blair diterima Boediono pada pukul 09.30 WIB dan selesai pukul 10.30 WIB. Tony Blair ke Indonesia dalam kunjungannya secara pribadi. Ia datang ke Indonesia bersama keluarganya, dan akan berlibur ke Bali, Lombok, serta Nusa Tenggara Timur. (*)