Mataram, 30/8 (ANTARA) - Pengurus Muhammadiyah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menggelar shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah di satu lokasi yakni di halaman Universitas Muhammadiyah Mataram, Selasa.
Sekitar 4.000 jamaah dari Kota Mataram dan beberapa kabupaten di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) memadati halaman kampus tersebut sejak pukul 06.00 WITA.
Bertindak sebagai imam dan khotib Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah NTB Ir H Subhan. Sholat dimulai sekitar pukul 07.30 WITA.
Dalam khotbahnya, H Subhan menyinggung berbagai permasalahan yang terjadi pada era globalisasi saat ini seperti terjadinya "climate change" atau perubahan iklim, kerusakan lingkungan dan terjadinya krisis pangan dan energi serta terjadinya kerusakan moral dan akhlak manusia secara meluas.
Masalah sosial dan budaya lain yang terjadi Indonesia, kata dia, adalah memudarnya rasa dan ikatan kebangsaan yang ditandai dengan menguatnya primordialisme, apatisme dan individualisme.
"Disorientasi nilai keagamaan, memudarnya kohesi dan integrasi sosial dan melemahnya mentalitas positif juga merupakan masalah sosial dan budaya yang terjadi di Indonesia. Dan itu perlu mendapatkan penanganan dan pemecahan serius," katanya.
Pada kesempatan itu, Subhan mengajak warga khususnya umat muslim untuk memperhatikan dan mencermati berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia dengan berbuat yang terbaik, sekecil apapun.
Shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah yang digelar warga Muhammadiyah dari sejumlah kabupaten/kota di Pulau Lombok, NTB, berlangsung aman dan lancar. Sejumlah aparat kepolisian dari Polres Mataram dikerahkan untuk melakukan penjagaan dan mengatur lalu lintas kendaraan. (*)
Sekitar 4.000 jamaah dari Kota Mataram dan beberapa kabupaten di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) memadati halaman kampus tersebut sejak pukul 06.00 WITA.
Bertindak sebagai imam dan khotib Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah NTB Ir H Subhan. Sholat dimulai sekitar pukul 07.30 WITA.
Dalam khotbahnya, H Subhan menyinggung berbagai permasalahan yang terjadi pada era globalisasi saat ini seperti terjadinya "climate change" atau perubahan iklim, kerusakan lingkungan dan terjadinya krisis pangan dan energi serta terjadinya kerusakan moral dan akhlak manusia secara meluas.
Masalah sosial dan budaya lain yang terjadi Indonesia, kata dia, adalah memudarnya rasa dan ikatan kebangsaan yang ditandai dengan menguatnya primordialisme, apatisme dan individualisme.
"Disorientasi nilai keagamaan, memudarnya kohesi dan integrasi sosial dan melemahnya mentalitas positif juga merupakan masalah sosial dan budaya yang terjadi di Indonesia. Dan itu perlu mendapatkan penanganan dan pemecahan serius," katanya.
Pada kesempatan itu, Subhan mengajak warga khususnya umat muslim untuk memperhatikan dan mencermati berbagai tantangan dan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia dengan berbuat yang terbaik, sekecil apapun.
Shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah yang digelar warga Muhammadiyah dari sejumlah kabupaten/kota di Pulau Lombok, NTB, berlangsung aman dan lancar. Sejumlah aparat kepolisian dari Polres Mataram dikerahkan untuk melakukan penjagaan dan mengatur lalu lintas kendaraan. (*)