Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional relatif normal dan stok aman.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Rabu, menyebutkan, berdasarkan hasil pantauan timnya yang turun ke sejumlah pasar tradisional harga kebutuhan pokok rata-rata normal dan stok aman.

"Kebutuhan pokok, baik itu beras, gula, minyak goreng, tepung, telur, cabai, daging sapi dan lainnya harganya relatif normal dan semua mencukupi," katanya.

Menurut dia, tolok ukur stok kebutuhan pokok aman dapat dilihat dari harga di pasar tradisional tidak terlalu jauh dari pada umumnya. Misalnya, harga cabai rawit yang biasanya saat bulan puasa mencapai Rp80.000-Rp100.000 per kilogram, kini hanya Rp25.000 per kilogram.

"Dengan harga cabai yang saat ini hanya Rp25.000 per kilogram,  ini indikasi posisi stabil dan kebutuhan pokok lainnya terpenuhi sehingga tidak pengaruhi harga," katanya.

Sementara harga kebutuhan pokok yang stabil seperti harga beras medium Rp8.500 per kilogram, beras premium Rp10.000 per kilogram, daging sapi Rp130.000 per kilogram dan daging ayam broiler R040.000 per kilogram hingga Rp43 per kilogram.

"Daging ayam broiler ini memang terjadi kenaikan karena peningkatan permintaan. Untuk menstabilkan harga, kita sudah koordinasi dengan Dinas Pertanian," katanya.

Selain itu, gula pasir Rp13.500-Rp15.000 per kilogram, tepung terigu roda biru Rp12.000 per kilogram, telur ayam broiler berkisar Rp38.000-Rp40.000 per try atau per 30 butir, sementara kebutuhan pokok lainnya masih tetap normal. "Harga telur, memang beda-beda karena ada ukuran kecil, sedang dan besar," katanya.

Lebih jauh Sri mengatakan, untuk menjaga agar harga kebutuhan pokok tetap stabil hingga Lebaran Idul Fitri dan Lebaran Topat atau Ketupat 1443 Hijrah, pihaknya aktif turun melakukan pemantauan harga dan stok.

"Besok (Kamis 28/4), kami akan turun lagi ke beberapa pasar tradisional bersama ibu Wakil Gubernur NTB Hj Hj Sitti Rohmi Djalilah," katanya.

Di sisi lain, Sri menambahkan, peran serta masyarakat juga penting untuk menstabilkan harga dengan berbelanja sesuai kebutuhan atau tidak "panic buying".

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024