Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumbawa berkolaborasi dengan Komunitas Hijau Biru (Blue Green Society) membuat program pengolahan sampah untuk Desa Kertasari, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN UP3 Sumbawa menyerahkan bantuan berupa mesin atau alat pencacah sampah kepada Komunitas Hijau Biru senilai Rp65 juta.
Manager PLN UP3 Sumbawa Wiedhyarno Arief mengatakan bahwa sampah merupakan salah satu persoalan yang belum tertangani secara tuntas. Untuk itu, PLN turut berkontribusi untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut.
"Tak hanya keandalan listrik, PLN juga bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Salah satunya melalui bantuan yang diserahkan pada hari ini yang diharapkan dapat dioptimalkan untuk membuat sampah menjadi lebih bermanfaat," katanya.
Selain pemberian alat pencacah sampah, PLN juga memberikan bantuan berupa kandang ternak sapi yang akan digunakan untuk mengambil kotoran sapi yang berfungsi sebagai pencampur dalam pembuatan pupuk organik.
"Harapannya dengan program ini, masyarakat dapat memilih dan memilah sampah untuk peningkatan ekonomi, dan juga untuk menjaga kebersihan desa," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Hijau Biru, Herman, menyampaikan terima kasih kepada PLN yang telah membantu komunitasnya mengatasi persoalan sampah, khususnya di Desa Mekar Sari.
"Terima kasih kepada PLN yang sudah peduli terhadap kondisi lingkungan masyarakat. Mesin ini pastinya akan sangat berguna bagi kami, utamanya untuk mengatasi masalah sampah dan tentu akan membuat desa kami menjadi lebih bersih," ucapnya.
Herman menjelaskan dengan adanya program tersebut, akan mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah rumah tangga. Dari yang sebelumnya langsung dibuang, maka sampah akan didaur ulang dan dimanfaatkan demi menunjang perekonomian.
Mesin pencacah sampah itu sendiri berfungsi untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik yaitu dengan cara menghancurkan sampah menjadi kecil, untuk selanjutnya akan digunakan untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN UP3 Sumbawa menyerahkan bantuan berupa mesin atau alat pencacah sampah kepada Komunitas Hijau Biru senilai Rp65 juta.
Manager PLN UP3 Sumbawa Wiedhyarno Arief mengatakan bahwa sampah merupakan salah satu persoalan yang belum tertangani secara tuntas. Untuk itu, PLN turut berkontribusi untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut.
"Tak hanya keandalan listrik, PLN juga bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Salah satunya melalui bantuan yang diserahkan pada hari ini yang diharapkan dapat dioptimalkan untuk membuat sampah menjadi lebih bermanfaat," katanya.
Selain pemberian alat pencacah sampah, PLN juga memberikan bantuan berupa kandang ternak sapi yang akan digunakan untuk mengambil kotoran sapi yang berfungsi sebagai pencampur dalam pembuatan pupuk organik.
"Harapannya dengan program ini, masyarakat dapat memilih dan memilah sampah untuk peningkatan ekonomi, dan juga untuk menjaga kebersihan desa," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Hijau Biru, Herman, menyampaikan terima kasih kepada PLN yang telah membantu komunitasnya mengatasi persoalan sampah, khususnya di Desa Mekar Sari.
"Terima kasih kepada PLN yang sudah peduli terhadap kondisi lingkungan masyarakat. Mesin ini pastinya akan sangat berguna bagi kami, utamanya untuk mengatasi masalah sampah dan tentu akan membuat desa kami menjadi lebih bersih," ucapnya.
Herman menjelaskan dengan adanya program tersebut, akan mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah rumah tangga. Dari yang sebelumnya langsung dibuang, maka sampah akan didaur ulang dan dimanfaatkan demi menunjang perekonomian.
Mesin pencacah sampah itu sendiri berfungsi untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik yaitu dengan cara menghancurkan sampah menjadi kecil, untuk selanjutnya akan digunakan untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik.