Jakarta (ANTARA) - Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mendorong generasi muda agar memiliki semangat juang dalam mempertahankan NKRI dan tidak terjebak pada zona nyaman karena merasa Tanah Air telah merdeka.
"Saya bilang kepada generasi muda, jangan berpikiran seperti ini, ‘kalau merdeka ya merdeka, kita yang nikmati’. Tidak ada loh take it for granted (menerima dengan begitu saja). Jangan berpikiran kamu hidup nyaman kalau tidak ada fighting spirit (semangat juang) untuk mempertahankan yang namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cohesiveness (kepaduan)," tutur Megawati.
Ia mengemukakan hal tersebut dalam seminar nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) bertajuk "Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta", sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Untirta Official, di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Ketua Umum PDI Perjuangan ini mengingatkan kepada para generasi muda bahwa penjajahan berkemungkinan kembali terjadi akibat krisis pangan dunia, sebagaimana perkiraan para ahli lingkungan.
Baca juga: Megawati: Pancasila harus selalu ada di sanubari warga
Dengan demikian, menurut dia, Indonesia dengan segala kekayaan alam dan pangan di dalamnya, bahkan tanpa dipengaruhi adanya musim salju seperti beberapa negara lain, berpotensi untuk kembali dijajah oleh bangsa-bangsa yang hendak memenuhi kebutuhan pangan-nya di tengah krisis.
"Kenapa bisa kembali (dijajah)? Sudah banyak ahli lingkungan yang mengatakan bisa terjadi kekurangan pangan di dunia. Kita ini kan negara kaya, tapi apa mau dijajah lagi?” ujar Megawati.
Pada kesempatan yang sama, Megawati juga mengingatkan apabila Indonesia hendak menjadi negara maju pada tahun 2045, seluruh elemen bangsa perlu mempersiapkan berbagai hal demi mewujudkan visi tersebut.
Di antaranya, memperkokoh niat serta mempersiapkan tahapan dan proses dalam mewujudkan Indonesia yang maju.
"Pak Jokowi bilang 2045, Indonesia maju. Itu boleh supaya visioner. Kita memang ingin maju. Semua negara juga ingin maju. Itu yang namanya pertandingan. Kalau kita hanya ingin maju, tapi tidak dilakukan, tidak ada niat, tidak ada tujuan, tahapan, proses, bagaimana bisa terwujud," ujar Megawati.
"Saya bilang kepada generasi muda, jangan berpikiran seperti ini, ‘kalau merdeka ya merdeka, kita yang nikmati’. Tidak ada loh take it for granted (menerima dengan begitu saja). Jangan berpikiran kamu hidup nyaman kalau tidak ada fighting spirit (semangat juang) untuk mempertahankan yang namanya Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan cohesiveness (kepaduan)," tutur Megawati.
Ia mengemukakan hal tersebut dalam seminar nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) bertajuk "Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta", sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Untirta Official, di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Ketua Umum PDI Perjuangan ini mengingatkan kepada para generasi muda bahwa penjajahan berkemungkinan kembali terjadi akibat krisis pangan dunia, sebagaimana perkiraan para ahli lingkungan.
Baca juga: Megawati: Pancasila harus selalu ada di sanubari warga
Dengan demikian, menurut dia, Indonesia dengan segala kekayaan alam dan pangan di dalamnya, bahkan tanpa dipengaruhi adanya musim salju seperti beberapa negara lain, berpotensi untuk kembali dijajah oleh bangsa-bangsa yang hendak memenuhi kebutuhan pangan-nya di tengah krisis.
"Kenapa bisa kembali (dijajah)? Sudah banyak ahli lingkungan yang mengatakan bisa terjadi kekurangan pangan di dunia. Kita ini kan negara kaya, tapi apa mau dijajah lagi?” ujar Megawati.
Pada kesempatan yang sama, Megawati juga mengingatkan apabila Indonesia hendak menjadi negara maju pada tahun 2045, seluruh elemen bangsa perlu mempersiapkan berbagai hal demi mewujudkan visi tersebut.
Di antaranya, memperkokoh niat serta mempersiapkan tahapan dan proses dalam mewujudkan Indonesia yang maju.
"Pak Jokowi bilang 2045, Indonesia maju. Itu boleh supaya visioner. Kita memang ingin maju. Semua negara juga ingin maju. Itu yang namanya pertandingan. Kalau kita hanya ingin maju, tapi tidak dilakukan, tidak ada niat, tidak ada tujuan, tahapan, proses, bagaimana bisa terwujud," ujar Megawati.