Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri mengatakan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni menjadi momentum bagi seluruh elemen bangsa bersinergi dan berkolaborasi untuk Indonesia, bukan melakukan segregasi dan polarisasi.

"Pancasila kita sepakati sebagai titik temu kebangsaan, menyatukan bangsa ini dari perpecahan. Maka Pancasila kita pahami sebagai ideologi pemersatu," kata Salim dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Karena itu, menurut dia, semua sikap dan perbuatan yang menyegregasi sehingga terjadi polarisasi, disharmoni, dan disintegrasi di tengah masyarakat, jelas bertentangan dengan Pancasila.

Dia menilai Indonesia merupakan negara besar dalam segenap aspek dan potensinya, namun bangsa Indonesia belum beranjak dari negara berkembang menjadi negara maju dan masih terjebak dalam perangkap negara berpenghasilan menengah atau middle income trap.

"Kita juga masih menghadapi banyak masalah yang harus diselesaikan; kemiskinan, pengangguran, ketimpangan ekonomi, pemerataan pembangunan, keadilan sosial, hukum dan lain sebagainya," ujarnya.

Salim menjelaskan dalam kondisi tersebut, Pancasila harus menjadi pedoman sebagai pemersatu yang menggerakkan seluruh komponen bangsa untuk bersatu, bersinergi, dan berkolaborasi dalam melayani dan memajukan Indonesia.

Dia juga meminta para pemimpin bisa mengolah rasa kebangsaan, rasa memiliki, rasa kebersamaan, dan rasa persatuan dan kesatuan di antara sesama anak bangsa. "Itu semua bisa terwujud jika kita semua punya komitmen untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Dia mengajak semua pihak untuk mensyukuri anugerah kebhinekaan Indonesia karena bukan perbedaan yang menjadi fokus namun persatuan kita untuk mengokohkan ke-Indonesia-an.

Salim mengingatkan bahwa Pancasila memerintahkan masyarakat untuk menghidupkan semangat kebersamaan atau kolaborasi, semangat empati dan kepedulian, serta semangat solidaritas sosial dalam tubuh bangsa Indonesia.

"Bukan perbedaan yang terus kita bicarakan apalagi kita pertentangkan, melainkan pemerataan pembangun dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Insyaallah rasa kebangsaan kita akan makin kuat sekaligus menjadi modal dasar pembangunan yang berkeadilan," ujarnya.
 

Pewarta : Imam Budilaksono
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024