Lombok Timur (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat melatih Kelompok Tenun Sangkabira, yang berada di Sembalun, kaki Gunung Rinjani, Lombok, tentang penggunaan alat tenun bukan mesin (ATBM), mehani, dan pewarnaan alami.
Pelatihan dibuka Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Achmad Fauzi di Yayasan Pondok Pesantren Syukur Asyari, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Kamis.
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur M Juaini Taufik, Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB Lale Prayatni, dan Pimpinan Gaya Wastra Nusantara Wigyo Rahadi.
"Program pelatihan tersebut merupakan salah satu rangkaian program besar untuk mengembangkan Kelompok Subsisten Tenun Sangkabira yang akan dilakukan secara multiyears bekerja sama dengan DMO Sembalun sebagai implementing partner daerah," kata Achmad Fauzi.
Ia berharap Kelompok Tenun Sangkabira dapat menjaga semangat dan komitmen dalam menjalani program pelatihan tenun ATBM sehingga nantinya mampu bersaing dengan daerah lainnya di tingkat nasional bahkan global.
Kelompok Tenun Sangkabira, lanjut Fauzi, akan didorong untuk berkembang dengan diberikan bantuan teknis seperti pelatihan dasar penggunaan ATBM, pelatihan pewarnaan alami, mehani, dan pembuatan motif.
Selain itu, perluasan akses pasar, pemanfaatan pemasaran digital, serta berbagai pelatihan lainnya yang mampu menjadi katalis peningkatan kapasitas kompetensi anggota kelompok. Program mencakup tiga kegiatan utama. Pertama, pengelolaan keuangan yang akan dilakukan dengan menghubungkan kelompok dengan perbankan untuk memperoleh akses dan literasi keuangan.
Kedua, pengembangan usaha, berupa program pelatihan bekerja sama Pimpinan Gaya Wastra Nusantara Wigyo Rahadi, yang kegiatannya mulai 16-28 Juni 2022. "Ketiga adalah penguatan kelembagaan yang akan dilakukan dengan pendampingan penyusunan legalitas kelompok," ujar Fauzi.
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan kegiatan pelatihan diharapkan dapat mengantarkan Kelompok Tenun Sangkabira sebagai wirausaha baru dengan skala usaha yang terus meningkat. "Nanti pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan amenitas pariwisata di NTB, khususnya di Sembalun," ucap Fauzi.
Juaini Taufik menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, yang terus menunjukkan komitmen untuk berdedikasi kepada negeri salah satunya kepada Lombok Timur.
Pihaknya juga berkomitmen akan terus mengoordinasikan tentang tenun kepada semua organisasi perangkat daerah yang terlibat, baik Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian, agar berkolaborasi memperhatikan kemajuan Sembalun.
Baca juga: BI catat aliran modal asing masuk Rp10,37 triliun
Lale Prayatni mengatakan pihaknya juga memberikan dukungan terhadap pengembangan tenun di NTB, khususnya juga di Sembalun, melalui promosi dengan penggunaan tenun di berbagai acara dan kegiatan kedinasan. Dengan begitu akan terbuka peluang tenun Sembalun untuk dibeli dan digunakan oleh organisasi perangkat daerah di seluruh NTB.
Sementara, Wigyo Rahadi selaku narasumber utama dalam pelatihan tersebut juga mendorong agar Kelompok Tenun Sangkabira dapat memanfaatkan momentum Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan terus berkreasi, baik dengan ATBM sehingga dapat bersaing dari sisi motif, harga dan produk-produk turunan lainnya.
"Begitu juga dari gedogan tetap dipertahankan sebagai khasanah budaya suatu daerah khususnya Sembalun," katanya. Dalam kesempatan itu, Achmad Fauzi menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia berupa lima unit ATBM beserta perlengkapan pendukungnya senilai Rp146 juta.
Pelatihan dibuka Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Achmad Fauzi di Yayasan Pondok Pesantren Syukur Asyari, Kabupaten Lombok Timur, NTB, Kamis.
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur M Juaini Taufik, Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB Lale Prayatni, dan Pimpinan Gaya Wastra Nusantara Wigyo Rahadi.
"Program pelatihan tersebut merupakan salah satu rangkaian program besar untuk mengembangkan Kelompok Subsisten Tenun Sangkabira yang akan dilakukan secara multiyears bekerja sama dengan DMO Sembalun sebagai implementing partner daerah," kata Achmad Fauzi.
Ia berharap Kelompok Tenun Sangkabira dapat menjaga semangat dan komitmen dalam menjalani program pelatihan tenun ATBM sehingga nantinya mampu bersaing dengan daerah lainnya di tingkat nasional bahkan global.
Kelompok Tenun Sangkabira, lanjut Fauzi, akan didorong untuk berkembang dengan diberikan bantuan teknis seperti pelatihan dasar penggunaan ATBM, pelatihan pewarnaan alami, mehani, dan pembuatan motif.
Selain itu, perluasan akses pasar, pemanfaatan pemasaran digital, serta berbagai pelatihan lainnya yang mampu menjadi katalis peningkatan kapasitas kompetensi anggota kelompok. Program mencakup tiga kegiatan utama. Pertama, pengelolaan keuangan yang akan dilakukan dengan menghubungkan kelompok dengan perbankan untuk memperoleh akses dan literasi keuangan.
Kedua, pengembangan usaha, berupa program pelatihan bekerja sama Pimpinan Gaya Wastra Nusantara Wigyo Rahadi, yang kegiatannya mulai 16-28 Juni 2022. "Ketiga adalah penguatan kelembagaan yang akan dilakukan dengan pendampingan penyusunan legalitas kelompok," ujar Fauzi.
Lebih lanjut, ia mengatakan dengan kegiatan pelatihan diharapkan dapat mengantarkan Kelompok Tenun Sangkabira sebagai wirausaha baru dengan skala usaha yang terus meningkat. "Nanti pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan amenitas pariwisata di NTB, khususnya di Sembalun," ucap Fauzi.
Juaini Taufik menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, yang terus menunjukkan komitmen untuk berdedikasi kepada negeri salah satunya kepada Lombok Timur.
Pihaknya juga berkomitmen akan terus mengoordinasikan tentang tenun kepada semua organisasi perangkat daerah yang terlibat, baik Dinas Pariwisata, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian, agar berkolaborasi memperhatikan kemajuan Sembalun.
Baca juga: BI catat aliran modal asing masuk Rp10,37 triliun
Lale Prayatni mengatakan pihaknya juga memberikan dukungan terhadap pengembangan tenun di NTB, khususnya juga di Sembalun, melalui promosi dengan penggunaan tenun di berbagai acara dan kegiatan kedinasan. Dengan begitu akan terbuka peluang tenun Sembalun untuk dibeli dan digunakan oleh organisasi perangkat daerah di seluruh NTB.
Sementara, Wigyo Rahadi selaku narasumber utama dalam pelatihan tersebut juga mendorong agar Kelompok Tenun Sangkabira dapat memanfaatkan momentum Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan terus berkreasi, baik dengan ATBM sehingga dapat bersaing dari sisi motif, harga dan produk-produk turunan lainnya.
"Begitu juga dari gedogan tetap dipertahankan sebagai khasanah budaya suatu daerah khususnya Sembalun," katanya. Dalam kesempatan itu, Achmad Fauzi menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia berupa lima unit ATBM beserta perlengkapan pendukungnya senilai Rp146 juta.