Banjarmasin (ANTARA) - Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) adalah salah satu solusi untuk kuatkan ekonomi negeri.

"Kondisi ekonomi dunia termasuk Indonesia saat ini dihadapkan pada tantangan yang berat. Perang Rusia-Ukraina berdampak pada kenaikan harga energi dan pangan, dan berpotensi mendorong perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia," ujarnya, saat pembukaan acara Gernas BBI Kalimantan Selatan (Kalsel), di Banjarmasin, Jumat.

Indonesia, kata Luhut, saat ini dinilai memiliki kinerja yang relatif cukup baik dibandingkan dengan negara dunia lainnya. "Ekonomi Indonesia triwulan I-2022 tumbuh sebesar 5,01 persen terhadap triwulan I-2021. Kita memang masih di bawah Saudi Arabia, namun lebih baik dari Singapura (3,4 persen) dan Amerika Serikat (3,6 persen)," ujarnya.

Baca juga: Menko Luhut diminta Presiden Jokowi mengurus minyak goreng di Jawa-Bali

Di hadapan seluruh undangan pada acara bertema "Jelajahi warna-warni Kalimantan Selatan" itu, disampaikannya bahwa dalam kondisi global seperti sekarang, perlu kerja dari seluruh pihak untuk menguatkan ekonomi dalam negeri. "Daerah harus aktif mendampingi UMKM, tingkatkan kualitas, perluas pasar di ekosistem digital hingga optimalisasi anggaran belanja untuk UMKM," ujarnya pula.

Kalsel, kata dia, punya potensi yang beragam, di antaranya pasar terapung, kain Sasirangan, kuliner soto banjar, maka harus didorong untuk go digital, baik dari sistem pembayaran maupun pemasarannya. "Produk lokal jangan kalah dengan produk luar," ujarnya lagi.

Baca juga: Luhut mendukung UMKM NTB bersaing di pasar global

Hari ini, Luhut memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat menyukseskan Gernas BBI di Kalsel yang diselenggarakan sampai dengan Minggu, 24 Juli nanti. "Selamat kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan selaku campaign manager, begitu juga seluruh UMKM champion Kalsel. Mari kita dukung produk anak bangsa, terus berkarya. Semangat bangga buatan Indonesia," ujarnya pula.

 

Pewarta : Muhammad Fauzi Fadilah
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024