Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat Mohan Roliskana, mengapresiasi Festival Seni dan Budaya Kali Jangkuk yang digagas Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan dan karang taruna setempat, serta didukung Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Nusa Tenggara Barat.
"Saya apresiasi acara ini, inisiatifnya bagus sekali, acara ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk menampilkan kreatifitas mereka," kata Wali Kota Mataram Mohan Roliskana seusai menghadiri event tersebut, Sabtu (23/7) malam.
Baca juga: Festival Kali Jangkuk gairahkan seni dan budaya Kota Mataram
Mohan Roliskana mengatakan, acara tersebut harus terus berlangsung setiap tahunnya karena dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat khususnya yang berada di kawasan Kali Jangkuk.
"Festival Kali Jangkuk ini pastinya dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat. Untuk itu, saya berharap, pak camat dan lurah, serta pemuda di sini dapat melanjutkan acara ini," ujarnya.
Lurah Pejeruk, Lalu Bagus Afriady mengatakan, untuk mengembangkan kawasan di pinggir Kali Jangkuk sebagai pusat kegiatan hiburan dan ekonomi masyarakat berbasis kearifan lokal, mengadopsi konsep Malioboro Yogyakarta.
"Jadi nanti konsepnya, di sepanjang 800 meter pinggir Kali Jangkuk (yang menjadi wilayah Kelurahan Pejeruk-red), akan dipenuhi hiburan dan kegiatan ekonomi," katanya.
Ia juga mengatakan, acara tersebut diharapkan akan terus berlangsung setiap Sabtu malam dengan berbagai macam pertunjukan, dengan konsep "car free night" mirip seperti di Malioboro.
"Kami akan melaksanakan kegiatan hiburan dan ekonomi setiap Sabtu malam dirangkaikan dengan malam tanpa kendaraan bermotor di sepanjang 800 meter pinggir Kali Jangkuk mulai pukul 19.00- 22.00 Wita," katanya.
Kepala Biro LKBN Antara NTB, Riza Fahriza, Sabtu, menyatakan, agenda tersebut patut didukung karena merupakan maha karya dari kerja remaja Karang Taruna setempat bersama kelurahan.
"Mudah-mudahan melalui ajang ini, akan menjadi rutinitas setiap tahunnya bahkan menjadi ikon bagi Kota Mataram. Menarik sekali temanya antara seni dan budaya serta Kali Jangkuk yang menjadi saksi sejarah perkembangan Kota Mataram selama ini," paparnya.
Acara yang berlangsung dari 16.00 hingga 22.00 WITA dimeriahkan dengan berbagai macam pertunjukan, mulai dari musik Ary Juliyant & bluegrass, musik akustik, Cilokaq, fashion show hingga pertunjukan musikalisasi puisi Bang Abeng.
"Saya apresiasi acara ini, inisiatifnya bagus sekali, acara ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk menampilkan kreatifitas mereka," kata Wali Kota Mataram Mohan Roliskana seusai menghadiri event tersebut, Sabtu (23/7) malam.
Baca juga: Festival Kali Jangkuk gairahkan seni dan budaya Kota Mataram
Mohan Roliskana mengatakan, acara tersebut harus terus berlangsung setiap tahunnya karena dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat khususnya yang berada di kawasan Kali Jangkuk.
"Festival Kali Jangkuk ini pastinya dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat. Untuk itu, saya berharap, pak camat dan lurah, serta pemuda di sini dapat melanjutkan acara ini," ujarnya.
Lurah Pejeruk, Lalu Bagus Afriady mengatakan, untuk mengembangkan kawasan di pinggir Kali Jangkuk sebagai pusat kegiatan hiburan dan ekonomi masyarakat berbasis kearifan lokal, mengadopsi konsep Malioboro Yogyakarta.
"Jadi nanti konsepnya, di sepanjang 800 meter pinggir Kali Jangkuk (yang menjadi wilayah Kelurahan Pejeruk-red), akan dipenuhi hiburan dan kegiatan ekonomi," katanya.
Ia juga mengatakan, acara tersebut diharapkan akan terus berlangsung setiap Sabtu malam dengan berbagai macam pertunjukan, dengan konsep "car free night" mirip seperti di Malioboro.
"Kami akan melaksanakan kegiatan hiburan dan ekonomi setiap Sabtu malam dirangkaikan dengan malam tanpa kendaraan bermotor di sepanjang 800 meter pinggir Kali Jangkuk mulai pukul 19.00- 22.00 Wita," katanya.
Kepala Biro LKBN Antara NTB, Riza Fahriza, Sabtu, menyatakan, agenda tersebut patut didukung karena merupakan maha karya dari kerja remaja Karang Taruna setempat bersama kelurahan.
"Mudah-mudahan melalui ajang ini, akan menjadi rutinitas setiap tahunnya bahkan menjadi ikon bagi Kota Mataram. Menarik sekali temanya antara seni dan budaya serta Kali Jangkuk yang menjadi saksi sejarah perkembangan Kota Mataram selama ini," paparnya.
Acara yang berlangsung dari 16.00 hingga 22.00 WITA dimeriahkan dengan berbagai macam pertunjukan, mulai dari musik Ary Juliyant & bluegrass, musik akustik, Cilokaq, fashion show hingga pertunjukan musikalisasi puisi Bang Abeng.