Mataram (ANTARA) - Dinas Perindustrian Nusa Tenggara Barat berkeyakinan bahwa industri tepung singkong (mocaf) di Kabupaten Sumbawa Barat bisa menjadi salah satu solusi jika terjadi kelangkaan tepung terigu akibat resesi ekonomi dunia.
Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti, di Mataram, Minggu, mengatakan Kabupaten Sumbawa Barat sudah memiliki produk tepung mocaf dengan beberapa campuran. Ada yang dicampur dengan ketan dan tepung jagung sehingga campuran-campuran itu membentuk karakter tersendiri untuk bahan baku kue-kue kering
"Semoga ekosistem industri tepung mocaf di Kabupaten Sumbawa Barat, segera kita finalkan dan menjadi solusi untuk kelangkaan terigu di Indonesia, khususnya di NTB," katanya.
Ia mengatakan dalam rangka menciptakan ekosistem industri mocaf tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Pemrintah Kabupaten Sumbawa Barat dan para pelaku usaha terkait sudah mengadakan pameran dan pertemuan serta dialog bertema "Industri dan Ekosistem Industri".
Kegiatan yang digelar di Sentra Industri Kecil Menengah (IKM] Poto Tano tersebut, dalam rangka sinergitas pengembangan industri dalam mendukung Kawasan Industri Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat.
Dalam pertemuan tersebut, Nuryanti mengajak para IKM untuk mengunjungi klinik konsultasi di stand Dinas Perindustrian NTB yang membuka pelayanan pendaftaran melalui sistem informasi manajemen industri (Simanis), dan pendaftaran nomor induk berusaha (NIB) melalui sistem online single submission (OSS).
Selain itu, memfasilitas pengurusan sertifikat halal, fasilitas sertifikat merek dan pendaftaran e-katalog.
"Hal itu merupakan sebuah langkah pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat," ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti, di Mataram, Minggu, mengatakan Kabupaten Sumbawa Barat sudah memiliki produk tepung mocaf dengan beberapa campuran. Ada yang dicampur dengan ketan dan tepung jagung sehingga campuran-campuran itu membentuk karakter tersendiri untuk bahan baku kue-kue kering
"Semoga ekosistem industri tepung mocaf di Kabupaten Sumbawa Barat, segera kita finalkan dan menjadi solusi untuk kelangkaan terigu di Indonesia, khususnya di NTB," katanya.
Ia mengatakan dalam rangka menciptakan ekosistem industri mocaf tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Pemrintah Kabupaten Sumbawa Barat dan para pelaku usaha terkait sudah mengadakan pameran dan pertemuan serta dialog bertema "Industri dan Ekosistem Industri".
Kegiatan yang digelar di Sentra Industri Kecil Menengah (IKM] Poto Tano tersebut, dalam rangka sinergitas pengembangan industri dalam mendukung Kawasan Industri Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat.
Dalam pertemuan tersebut, Nuryanti mengajak para IKM untuk mengunjungi klinik konsultasi di stand Dinas Perindustrian NTB yang membuka pelayanan pendaftaran melalui sistem informasi manajemen industri (Simanis), dan pendaftaran nomor induk berusaha (NIB) melalui sistem online single submission (OSS).
Selain itu, memfasilitas pengurusan sertifikat halal, fasilitas sertifikat merek dan pendaftaran e-katalog.
"Hal itu merupakan sebuah langkah pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat," ujarnya.